Bagianda yang suka memasak coba diingat-ingat. Biasanya kamu mencuci sayuran terlebih dahulu, kemudian dipotong, baru selanjutnya dimasak, atau dipotong baru dicuci dan terakhir lalu dimasak? Mencuci dan memotong adalah proses awal dalam memasak sayuran. Namun, ternyata proses yang kelihatannya sepele ini menentukan kualitas sayuran selanjutnya. Cara merawat alat gelas laboratorium yaitu dengan menjaga kebersihan peralatan-peralatan di laboratorium. Maka perlu diketahui bagaimana prosedur membersihkan peralatan gelas laboratorium secara umum atau khusus. Dasar Membersihkan Peralatan Gelas Lab Biasanya lebih mudah membersihkan peralatan gelas jika langsung membersihkannya. Penggunaan detergent untuk perlatan gelas lab harus sesuai dengan peruntukannya atau jenis detergent yang berbeda dengan yang digunakan untuk mencuci piring, seperti Liquinox atau alconox. Sering kali, detergent dan air keran tidak diperlukan dalam hal ini, karena biasanya menggunakan suatu larutan pencuci yang khusus untuk membersikan peralatan gelas laboratorium. kemudian dibilas menggunakan air suling bukan air keran diikuti oleh bilasan akhir dengan air deionisasi jika perlukan. Membersihkan Bahan Kimia Lab Umum Larutan yang larut dalam air Untuk larutan yang larut air NaCl/ lar. Sukrosa bilas 3-4 kali menggunakan air deionisasi . Larutan yang tidak larut air Untuk larutan yang tidak larut dalam air misalnya, larutan dalam heksana atau kloroform. Bilas 2-3 kali dengan etanol atau aseton, bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan. Asam Kuat Asam kuat misalnya, konsentrat HCl atau H2SO4. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas air keran 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Kuat Untuk basa kuat misalnya, 6 M NaOH atau konsentrat NH4OH. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas dengan air keran berlebih. Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Asam Lemah Asam lemah misalnya, larutan asam asetat atau pengenceran asam kuat seperti 0,1 M atau 1M HCl atau H2SO4 Cukup bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Lemah Basa lemah misalnya, 0,1 M dan 1M NaOH atau NH4OH. Bilas bersih dengan air keran untuk menghilangkan dasarnya, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Mencuci Peralatan Gelas khusus – Peralatan gelas yang digunakan untuk Bahan Kimia Organik Bilas peraltan gelas dengan pelarut yang sesuai. Gunakan air deionisasi untuk isi larutan yang larut dalam air. Gunakan etanol larutan yang larut dalam etanol, dilanjutkan oleh bilasan air deionisasi. Bilas dengan pelarut lain yang diperlukan, diikuti oleh etanol dan air deionisasi. Jika gelas perlu digosok, gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran, dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. – Buret Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersih. Burets harus benar-benar bersih jika akan digunakan untuk praktek analisa kuantitatif. – Pipet dan Labu Ukur Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu untuk merendam peralatan gelas ini dengan air sabun untuk satu malam. Bersihkan pipet dan labu ukur menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi. Mengeringkan atau Tidak Mengeringkan Peralatan Gelas – Tidak Mengeringkan Tidak disarankan untuk mengeringkan gelas dengan tisu atau dengan tekanan udara seperti dengan hairdryer karena hal ini dapat menimbulkan kotoran yang dapat mencemari larutan. Biasanya kita dapat membiarkan gelas kering dengan sendirinya. – Membilas dengan Pereaksi Jika air bisa mempengaruhi konsentrasi larutan akhir yang akan kita buat nantinya, bisa kita membilas peralatan gelas itu 3 kali dengan larutan tertentu . – Mengeringkan Peralatan gelas Jika peralatan gelas akan digunakan segera setelah dicuci dan harus kering, bilas 2-3 kali dengan aseton. Ini akan menghilangkan air dan akan menguap dengan cepat. Meskipun bukan ide yang bagus untuk meniup udara ke dalam gelas untuk mengeringkannya, kadang-kadang kita dapat menerapkan metode vakum untuk menguapkan pelarut. Sumber
1 Rendam pakaian terlebih dahulu sebelum dicuci. Anda dapat merendam pakaian secara langsung di tabung mesin cuci jika berencana menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian setelahnya. Yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan detergen ke air yang sudah ditambahkan ke tabung, kemudian merendam pakaian selama 20-30 menit dalam campuran air
Untuk melakukan proses produksi, industri kimia membutuhkan beberapa peralatan untuk keperluan tersebut. Peralatan yang digunakan tentu harus disesuaikan dengan beberapa hal. Hal yang terpenting yang harus dipertimbangkan adalah wujud fase dari bahan yang diproses di peralatan tersebut. Tentu kita sudah mengetahui bahwa ada 3 tiga macam wujud fase dari suatu bahan, yaitu padat solid, cair liquid, dan gas. Peralatan yang digunakan untuk memproses ketiga wujud fase bahan tersebut sudah pasti akan berbeda. Bahan baku dapat berwujud padat, cair, maupun gas. Produk yang diharapkan pun dapat pula berwujud padat, cair, maupun gas. Untuk keperluan reaksi, wujud bahan pun juga harus disesuaikan dengan kondisi yang diperlukan untuk terjadinya reaksi. Maka dari itu seperti yang sudah kita bahas di atas, proses produksi di industri kimia membutuhkan beberapa unit untuk melakukan hal itu. Dalam industri kimia, proses fisika dan kimia akan sulit dipisahkan. Proses fisika banyak dilakukan pada unit persiapan bahan baku yang akan diolah maupun pada unit pemurnian hasil. Rangkaian peralatan yang digunakan untuk melakukan proses fisika disebut unit operasi. Tidak ada reaksi kimia yang terjadi pada unit operasi. Sedangkan rangkaian peralatan yang digunakan untuk melaksanakan reaksi kimia dikenal dengan unit reaksi. Reaktor dan peralatan pendukungnya adalah salah satu contoh unit reaksi yang menunjang proses produksi di industri macam peralatan yang digunakan untuk melakukan proses fisika antara lain 1. Peralatan untuk Pengecilan Ukuran Pengecilan ukuran size reduction dilakukan pada bahan padat. Luas permukaan bahan padat akan mempengaruhi proses yang dilakukan. Semakin kecil ukuran bahan, semakin luas permukaan bahan tersebut. Luas permukaan bahan mempengaruhi kecepatan bahan untuk bereaksi. Semakin besar luas permukaannya, luas kontak dengan bahan akan semakin besar sehingga dapat mempercepat reaksi. Ukuran bahan yang lebih kecil juga dapat mempermudah dalam proses pengangkutan maupun proses pencampuran mixing. Contoh peralatan size reduction adalah Crusher, mesin pembgahancur, digunakan untuk ukuran partikel yang mesin penggiling, digunakan untuk ukuran partikel yang lebh kecil. Grinder 2. Peralatan untuk Proses Pemisahan Dalam proses industri kimia, seringkali dijumpai bahan baku yang tidak murni sesuai spesifikasi bahan yang diperlukan, sehingga memerlukan proses pemisahan dari pengotornya. Tidak hanya itu, reaksi kimia memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan produk samping. Untuk memperoleh produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka diperlukan peralatan untuk pemisahan. Contoh peralatan pemisahan pada industri kimia misalnya Filter, untuk menyaring partikel besar dan untuk memisahkan fluida berdasarkan karakteristik tertentu. Merupakan vessel berbentuk silinder panjang yang digunakan untuk proses distilasi. Uap panas akan naik keatas dan berkontak dengan liquid yang turun dari stage paling atas hingga terjadi kesetimbangan antara uap dan liquid. Distiler 3. Peralatan Pengubah Fase Bahan baku dan produk dalam industri kimia dapat berwujud padat, cair, maupun gas. Bahan baku yang akan diproses bisa jadi memerlukan perubahan wujud fase agar sesuai dengan kondisi operasi. Perubahan fase ini mengikuti spesifikasi reaktor yang akan digunakan. Begitu juga dengan produk hasil yang akan mengikuti spesifikasi penyimpanan produk sebelum dilakukan distribusi. Contoh peralatan pengubah fase pada industri kimia adalah; Evaorator, yaitu alat perpindahan panas yang digunakan untuk memekatkan suatu larutan dengan menguapkan salah satu zat dari campurannya yang tidak yaitu alat perpindahan panas untuk membuang panas dari suatu fluida. Evaporator 4. Peralatan Pengubah Kondisi Operasi Proses reaksi di industri kimia memerlukan kondisi operasi yang menunjang efektivitas reaksi. Kondisi yang umum diatur adalah suhu dan tekanan. Secara umum bahan akan lebih cepat bereaksi pada tekanan tinggi dan suhu tinggi. Kondisi suhu dan tekanan tertentu bisa jadi dibutuhkan juga dalam penyimpanan bahan baku maupun produk. Contoh peralatan pengubah kondisi operasi pada industri kimia Heater, yaitu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan yaitu peralatan yang berfungsi untuk mendinginkan fluida. Cooler pada industri kimia berupa vessel berbentuk silinder panjang yang tinggi columnya lebih besar dari diameternya. Cooler digunakan untuk proses distilasi, absorbsi, ekstraksi cair-cair, dan ekstraksi gas menjadi wujud cair Kompresor, digunakan untuk menaikan tekanan gas atau uap dengan mengurangi Exchanger, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mentrasfer memindahkan panas dari satu fluida ke fluida lainya tanpa berkontak secara langsung. Heater CoolerHeat Exchanger 5. Peralatan Transportasi Transportasi sangat dibutuhkan untuk memindahkan bahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Peralatan transportasi dibutuhkan untuk keperluan tersebut. Tentunya peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan wujud fase dari bahan yang akan ditransportasikan. Yang termasuk dalam peralatan transportasi pada industri kimia adalah Pipa, berbentuk bundar berfungsi sebagai media transportasi yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan dan mengontrol laju aliran fluida. Valve ini biasanya terdapat pada pipa dan untuk sistem pengoperasiannya bisa secara eletronik, penumatik, dan yaitu alat yang digunakan untuk mentransportasi fluida dari satu tempat ke tempat lainya dengan menggunakan energi sebagai daya dorongnya. PipaValve Pompa 6. Peralatan Pencampur Mixing Peralatan ini dibutuhkan untuk melakukan pencampuran antara satu bahan dengan bahan yang lainnya. Bahan-bahan yang dicampur bisa jadi dalam wujud fase yang sama maupun dalam wujud fase yang berbeda. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses kimia sebagai inti dari proses di industri umumnya disebut Reaktor, adalah peralatan yang digunakan sebagai tempat terjadinya reaksi yang akan menghasilkan produk yang diinginkan. Reaktor yang digunakan harus disesuaikan dengan wujud fase dari bahan yang bereaksi dan kondisinya harus sesuai dengan kondisi operasi yang ideal untuk terjadinya reaksi.
Setelahkering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat. DTT kateter secara kimiawi: Persiapkan larutan klorin 0,5% (lihat gambar rumus) Pakai sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga pada kedua tangan ; Letakkan kateter yang sudah dicuci dan dikeringkan dalam larutan Berbagai Jenis Bahan Kimia Pembersih Di Dapur Hotel D1 hingga D10Berbagai jenis bahan pembersih yang digunakan di industri perhotelan khusus untuk pembersihan area dapur dan area kerja karyawan restoran supaya tetap bersih dan area adalah ruangan yang setiap hari dipakai bekerja mengolah makanan dan menggeluti berbagai jenis cairan yang berpotensial menjadi kerak dan noda pada lantai dan peralatan makan. Contohnya seperti minyak dan penggunaan cairan pembersih khusus untuk area dapur produk yang digunakan pun berbeda untuk publik produk khusus yang perlu digunakan untuk setiap kebutuhan pembersihan dapur dan bahan pembersih ini diberi kode khusus misalnya D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, D9, D10 dll. Dan huruf 'D ' Singkatan dari 'Degreasers' untuk memudahkan identifikasi, pengenalan dan tujuan D1 Manual Dishwashing ConcentrateDeskripsi ManfaatnyaLiquid D1 adalah deterjen pencuci alat masak paling umum yang berbusa tinggi dan terkonsentrasi untuk digunakan pada panci, wajan, peralatan, peralatan, dan permukaan Liquid D1Hand dishwashing cairan ini terkonsentrasi pada barang-barang tertentu sehingga menghemat dalam penggunaannya. Menghancurkan lemak yang membandel serta membersihkan efektif dalam menghilangkan semua jenis lemak dan sisa makanan Memiliki aroma yang harum dan cucian sangat mudah larut dalam air yang mengalir dan tidak membahayakan hanya sekali bilas larutan lemak dan cairan bersih sempurna. Cara Mencampurkan Dan MenggunakannyaUntuk penggunaan20 ml D1 dalam 20 ltr. airUntuk barang-barang yang sangat kotor, gunakan jumlah konsentrasi yang lebih ke dalam wadah yang air secara D2 All-purpose Cleaning AgentDeskripsi ManfaatnyaLiquid D2 adalah deterjen multiguna yang terkonsentrasi untuk membersihkan permukaan keras pada tempat makanan, termasuk lantai, dinding, pintu, langit-langit, dan peralatan D2 D2 cairan yang powerful dan bekerja sangat cocok untuk membersihkan segala jenis peralatan berpermukaan keras seperti bahan plastik, logam dan material tidak memiliki aroma seperti parfumD2 juga tidak meninggalkan bekas noda yang meninggalkan bekas material sabun setelah hanya satu kali bilasCara Mencampurkan Dan MenggunakannyaSpray CleaningGunakan pada konsentrasi 20 ml untuk 750 ml air ke dalam botol permukaan dengan larutan dan bersihkan dengan kain yang permukaan peralatan makanan dengan air bersih dan biarkan cleaningGunakan pada konsentrasi 5-20 ml/L 0,5-2,0% air hangat permukaan menggunakan kain, sikat atau busa cuci permukaan kontak makanan dengan air bersih dan biarkan LantaiEncerkan produk 10-20 ml/L 1,0-2,0% dalam air larutan menggunakan kain pel di kotoran dengan kain pel dengan air bersih dan biarkan D3 Heavy Duty DegreaserDeskripsi manfaatnyaLiquid D3 degreaser cair siap pakai untuk menghilangkan lemak, karbon dan minyak dari peralatan dapur seperti oven, pemanggang , cooker hood, panci dan interior mesin pencuci piring D3Aman pada Aluminium dan logam lunak adalah cairan serbaguna yang efektif dalam menghilangkan semua jenis lemak dan sisa kotoran hasil tidak memiliki wangi yang pencucian menggunakan cairan ini tidak meninggalkan bekas Mengencerkan Dan MenggunakannyaSpray CleaningSemprotkan D3 pada permukaan yang akan selama beberapa menit tergantung pada jenis kotoran dengan spons pencuci secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan di suhu diaplikasikan pada permukaan benda yang memiliki suhu di atas 70 ° Canopies, Hoods and FiltersBersihkan area makanan dan melindungi permukaan dalam peralatan langsung ke selama 10-30 menit tergantung pada endapan kotoran yang lepas dengan scrubber atau dengan air bersih dan biarkan D4 Sanitizer / DisinfectantDeskripsi dan ManfaatnyaLiquid D4 adalah cairan yang siap pakai yang cara penggunaannya dengan cara disemprot pada permukaan yang kasar. Gunakan semprotan yang D4D4 sangat efektif membunuh mikroorganisme dan bakteri dan meningkatkan kebersihan Pengaplikasian Dan MenggunakannyaSemprotan desinfektan cair siap pakai, tidak perlu D5 Acid DescalersSuma D5 Acid Descalers, digunakan untuk polising dan membersihkan fitting ManfaatnyaLiquid D5 adalah cairan pembersih untuk menghilangkan kerak bekas makanan dan bekas pembakaran pada peralatan dapur. Contohnya pada mesin pencuci piring ,boiler ,alat panggang ,panci uap dan kandungan asam anorganik dan surfaktan nonionik yang akan membasmi kerak yang membandel pada setiap permukaan peralatan dengan menghilangkan penumpukan karat dan meningkatkan efisiensi kekuatan peralatan D5D5 memiliki penghambat Meningkatkan umur Mengencerkan Dan PenggunaannyaSoaking ApplicationGunakan pada konsentrasi 50-200 ml Suma Calc D5 untuk 1L air panas 5-20% tergantung pada kondisi pada peralatan atau rendam dalam larutan sampai noda jika diperlukan untuk menghilangkan endapan yang secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan cleaningLarutan 200 ml/L air hangat 20% ke permukaan atau peralatan yang akan minimal 30 menit kemudian secara menyeluruh peralatan itu dengan air hangat dan biarkan D6 Glass CleanerD6 Pembersih kaca serbaguna yang sayang cocok digunakan untuk pembersihan peralatan decor ,hiasan ,gelas dan ManfaatnyaLiquid D6 adalah cairan pembersih kaca yang cepat kering yang digunakan pada jendela cermin lemari kaca pajangan ubin dan D6Liquid D6 memberikan pembersihan kaca tanpa juga membersihkan permukaan keras tahan air yang mudah digunakan dengan tindakan penyemprotan dan penghapusan memberikan kelebihan dalam pengeringan yang cepat tanpa menunggu kaca yang berkilau tanpa coretan MenggunakannyaD6 siap digunakan tanpa tambahan apapun alias pakai dengan dengan Semprotkan sedikit ke kain lembut yang tidak berbulu dan bersihkan aplikasi ini untuk menghilangkan kotoran yang D7 Stainless Steel PolishDeskripsi ManfaatnyaLiquid D7 adalah cairan poles yang siap pakai dan diformulasikan khusus untuk digunakan pada peralatan berpermukaan stainless steel yang bukan peralatan makan contohnya seperti ti lemari es ,pintu freezer ,troli dan mesin pencuci D7Cairan ini ini mau membersihkan dan memoles bagian stainless dapat menghilangkan karat dan menghaluskan kan permukaan MenggunakannyaProduk siap pakai dan tidak boleh dicampur dengan hanya pada permukaan yang tidak bersentuhan dengan ke kain pada permukaan yang bersih dan kering dan D8 Silver Cleaner Deskripsi ManfaatnyaLiquid D8 adalah produk yang diformulasikan khusus untuk membersihkan peralatan yang berbahan dasar perak seperti sendok garpu lapis perak ,piring saji perak dan dekorasi yang berbahan dasar D8Penghilang noda yang cepat dan efektif pada material berlapis perak dan membersihkan dalam jumlah banyak dalam sekali peralatan selalu noda dengan dan mudah untuk Mengencerkan Dan MenggunakannyaSilver D8 Foaming ApplicationSelalu gunakan dalam wadah wadah plastik dengan Silver peralatan pada air untuk beberapa bilas sampai bersih dengan air yang mengalir dan keringkan. Boleh juga mencuci kembali pada mesin cuci tumpahan D8 pada rantai untuk mencegah celupkan peralatan besi lebih dari 1 menit untuk menghindari D9 Oven / Grill cleanerDeskripsi ManfaatnyaD9 adalah jenis cairan yang difungsikan untuk membantu pembersihan peralatan dapur yang berkaitan dengan panggangan ,oven dan barang barang besi yang rawan D9Liquid Grill D9 adalah cairan pembersih oven dan cairan ini berbusaTidak terdapat busa yang berbahayaCocok membersihkan permukaan vertikal dengan efisiensiDapat membersihkan endapan alkali ,asam dan kerak pada peralatan yang memiliki noda bekas MenggunakanSpray CleanerPanaskan oven/grill maksimum 70 °C - 80 °C sebelum memulai Liquid D9 kedalam dua botol berukuran 2 liter. Mulai dari atas dan bekerja ke bawah, semprotkan produk yang rapi ke permukaan yang akan akan menempel di permukaan sebagai selama 10 - 30 menit lalu gosok dengan sabut gosok untuk menghilangkan residu yang dengan baik dengan air dan kain pada udara OutLiquid Grill D9 – 2L siap pakai - botol = 500 ml / 10 liter Peralatan masak dan isi dengan Grill D9 dan didihkan selama 20 menit lalu tiriskan penggorengan, bilas dan biarkan D10 Sanitizer / DisinfectantDeskripsi ManfaatnyaLiquid Back D10 adalah cairan desinfektan deterjen yang pekat berfungsi membersihkan dan mendesinfeksi semua permukaan dalam satu D10Sangat efektif melawan berbagai mikroorganisme, di semua kondisi yang aman untuk area persiapan yang efektif dan yang serbaguna dapat membersihkan dalam satu di semua kondisi adalah cairan MenggunakannyaSpray Cleaning Dan DisinfectionGunakan larutan pada konsentrasi 2 tutup dosis 40ml dalam botol semprot 750 kotoran kotor yang menempel pada ke minimal 5 permukaan peralatan makanan secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan Source By Peralatankayu juga harus dicuci dan dikeringkan. Namun karena rentan dengan kotoran dan jamur, maka perawatannya juga agak berbeda dengan sebelumnya. Nah, berikut adalah tips yang bisa kamu terapkan untuk merawat peralatan dapur agar terhindar dari jamur. Baca Juga : 5 Panduan Harga Renovasi Dapur, Mulai Rp 1 jutaan Hinggal Rp 20 Jutaan.

Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh MM Wisni Suryandari, SKp 31/10/2020 1 PENDAHULUAN Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi. Infeksi nosokomial dapat dicegah / dikendalikan dengan beberapa strategi pencegahan infeksi Salah satu strategi pencegahan infeksi adalah dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi Tujuan UNIT STERILISASI Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit Pengertian Dekontaminasi Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya. Indikasi Dekontaminasi Alat medis habis pakai Permukaan meja / permukaan lain yang tercemar / tumpahan darah atau cairan tubuh pasien Linen bekas pakai yang tercemar darah / atau cairan tubuh pasien Dekontaminasi 1 31/10/2020 Dekontaminasi dimulai setelah peralatan, instrumen maupun alat bantu bedah lainnya digunakan pada pasien dan dianggap terkontaminasi. 6 Dekontaminasi 2 Peralatan pakai ulang reuseable dipisahkan dari peralatan sekali pakai dispossable pada titik penggunaan. Peralatan pakai ulang harus dikondisikan lembab atau basah untuk mencegah pengeringan materi organik yang menempel pada alat 31/10/2020 7 Dekontaminasi 3 31/10/2020 Peralatan yang telah digunakan segera diantar ke ruang dekontaminasi dengan aman dan cegah kemungkinan terjadinya kontaminasi pada pasien, staf medis maupun fasilitas kesehatan lainnya. 8 Dekontaminasi Cairan untuk perendaman alat dapat berupa air, larutan enzimatik, larutan detergen maupun disinfektan. Peralatan medis harus ditransportasikan ke ruangan dekontaminasi dalam wadah plastik anti bocor atau wadah tertutup untuk menghindari tumpahnya cairan perendam. 31/10/2020 9 Dekontaminasi 4 31/10/2020 Semua Peralatan medis yang terkontaminasi harus diantarkan ke CSSD melalui ruangan dekontaminasi. 10 Daerah Dekontaminasi Lokasi daerah dekontaminasi harus terpisah dari pola lalu lintas utama. Lokasi Yang ideal pada lantai yang sama dengan kamar operasi dengan lorong khusus dari kamar operasi ke daerah dekontaminasi. 31/10/2020 11 Daerah Dekontaminasi Persyaratan ruangan dekontaminasi v Ventilasi 1. Harus ada exhaust udara keluar dari gedung 2. Pertukaran udara minimum 10 kali per jam 3. Tekanan negatif pada daerah dekontaminasi 31/10/2020 12 Prosedur dekontaminasi Cuci tangan Pakai sarung tangan dan alat pelindung diri apron, masker, kaca mata kalau perlu Rendam alat medis segera setelah dipakai dalam larutan klorin 0. 5 % selama 10 menit. Seluruh alat medis harus terendam dalam larutan klorin. Buka sarung tangan Cuci tangan Prosedur dekontaminasi permukaan yang tercemar darah atau cairan tubuh pasien Cuci tangan Pakai APD sarung tangan, apron, masker, kaca mata Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas/tisu Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong sampah medis Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan klorin 0. 5 % Buka sarung tangan Pembersihan Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis setelah dilakukan dekontaminasi dengan menggunakan air mengalir, sikat detergen sehingga kotoran / bahan organik hilang dari permukaan PEMBERSIHAN Cara pembersihan Manual Mesin Aspek Fundamental Pembersihan Aspek fundamental proses pembersihan 1. Materi organik yang menempel pada permukaan instrumen merupakan media bagi pertumbuhan mikroorganisme yang juga akan mempengaruhi efektifitas proses sterilisasi 2. Rekomendasi pembersihan alat dari pabrik pembuatnya harus selalu diikuti dengan seksama. 31/10/2020 17 Aspek Fundamental Pembersihan 3. Semua alat/instrumen yang dapat dibongkarpasang harus dibongkar pada saat akan dibersihkan. 4. Friksi merupakan dasar proses pembersihan manual, sedangkan detergen berperan mengikat kotoran sehingga kotoran mudah rontok pada saat dibersihkan. 31/10/2020 18 Aspek Fundamental Pembersihan 5. Setiap alat harus mengalami pemeriksaan pada setiap tahapan proses yang dilalui baik pada saat penerimaan, pengemasan maupun pada titik pemakaian. Operator pencucian harus mengetahui dengan pasti pemakaian pencuci mana yang tepat untuk peralatan tertentu 31/10/2020 19 Prosedur Pembersihan Cara Manual Cuci tangan Pakai APD sarung tangan, apron, masker, kaca mata Bilas alat medis yang telah didekontaminasi dengan air mengalir Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas Sikat perlahan-lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk gerigi dan lekukan Bilas sampai bersih dalam air hangat Bersihkan sikat dan bak pencuci Keringkan alat medis dengan kain atau di udara Buka sarung tangan dan alat pelindung lain Cuci tangan Desinfeksi Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme virus, bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora pada peralatan medis dengan menggunakan cairan disinfektan Klasifikasi alat-alat medis menurut Dr. Earl Spaulding Peralatan Kritis Peralatan semi kritis Peralatan non kritis Peralatan kritis Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau sistem pembuluh darah. Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi Contoh instrumen bedah, kateter intravena, kateter jantung, dll Peralatan Semi Kritis Peralatan yang masuk / kontak dengan membran mukosa tubuh. Pengelolaan peralatan medis dengan disinfeksi tingkat tinggi. Contoh endotracheal tube, endoscopi, nasogastric tube Peralatan Non Kritis Peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit yang utuh. Pengelolaan peralatan medis dengan cara disinfeksi tingkat intermediate / tingkat rendah Contoh Tensimeter, stetoscope, bedpan, urinal, linen, apron. Tinjauan Umum Disinfektan Pemilihan agen disinfeksi didasarkan pada Tujuan pemakaian Derajat disinfeksi yang diharapkan, kompatibilitas disinfektan dengan alat medis Cost , keamanan dan kemudahan penggunaannya. 31/10/2020 26 Tinjauan Umum Disinfektan Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kimia dari disinfektan adalah v Pembersihan yang baik. v Beban kandungan materi organik. v Tipe dan jumlah mikroorganime. v Suhu dan Waktu. v Tingkat keasaman atau kebasahan p. H. v Tingkat kekerasan air hardness of water 31/10/2020 27 Tinjauan Umum Disinfektan v Low Level Disinfection LLD Disinfektan jenis ini tidak memiliki daya bunuh terhadap spora bakteri, mycobacterium semua fungi, maupun semua virus ukuran kecil dan sedang. 31/10/2020 28 Sterilisasi Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator Alur PROSES Alat Medis BEKAS PAKAI Pre Cleaning Pembersihan Cuci bersih, tiriskan, keringkan Sterilisasi peralatan kritis Masuk dalam pembuluh darah/jaringan tubuh Instrumen bedah Disinfeksi tingkat tinggi Disinfeksi tingkat rendah peralatan semi kritikal peralatan non kritikal Masuk dalam mucosa tubuh Hanya pada permukaan tubuh yang utuh Endotracheal tube, NGT Tensi meter, termometer Kesalahan-kesalahan pengelolaan alat-alat medis Pembersihan tidak adekuat Konsentrasi larutan disinfektan tidak tepat Penyimpanan tidak benar Penyimpanan basah setelah sterilisasi Terima Kasih 31/10/2020 32

Larutankaporit dapat membunuh kuman yang terdapat pada peralatan yang digunakan. Sehingga tidak akan mencemari air yang digunakan untuk budidaya ikan hias. Pakan yang bisa diberikan untuk anak ikan berumur hingga 5 hari adalah D. Moina. Ikan yang baru menetas biasanya memiliki cadangan makanan yang bisa bertahan hingga beberapa hari ke depan. 99 Tindakan yang dapat dilakukan untuk merawat dan memelihara peralatan laboratorium  Sebelum menggunakan peralatan gelas, periksa dengan seksama apakah peralatan yang digunakan dalam keadaan baik.  Peralatan gelas yang baru biasanya bersifat basa dan harus dicuci pada saat diterima. Umumnya direndam dengan HCl atau HNO 3 sebelum dicuci dan dibilas dengan air destilasi.  Tidak merendam peralatan gelas dalam waktu lama dalam basa kuat karena akan merusak gelas.  Gunakan peralatan volumetri yang terbuat dari borosilikat, jika digunakan untuk asam korosif dan lain-lain.  Saat mengaduk larutan dalam wadah gelas seperti gelas piala dan labu hindari penggunaan batang pengaduk dengan ujung tajam yang dapat menggores peralatan gelas  Tidak mencampur asam sulfat pekat dengan air di dalam gelas ukur. Reaksi panas dapat memecahkan dasar gelas ukur  Jangan gunakan sikat dengan bulu yang rusak dapat menggores gelas  Peralatan gelas yang tergores, retak atau pecah tidak digunakan untuk memanaskan karena suhu yang kuat akan membuat peralatan gelas cenderung mudah pecah  Lakukan pemanasan secara bertahap untuk mencegah pecahnya alat akibat perubahan suhu yang mendadak  Tidak meletakan peralatan gelas dingin ke atas hotplate apabila hotplate telah dalam keadaan panas. Hangatkan terlebih dahulu melalui suhu yang bertahap.  Buang pecahan atau alat yang rusak dengan aman. Gunakan tempat pembuangan khusus yang didesain tahan bocor dan diberi label dengan jelas 100 LEMBAR TUGAS 1. Lakukan identifikasi titik kritis pada perawatan alat-alat gelas dilaboratorium secara berkelompok 2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas No. Nama alat gelas Titik kritis dalam perawatan Cara melaksanakan 1 Pencucian peralatan Untuk menjaga kebersihan, pada setiap akhir hari kerja semua peralatan laboratorium yang telah digunakan harus segera dicuci dan disimpan pada tempatnya. Dengan demikian, semua peralatan dalam keadaan bersih dan siap digunakan pada kegiatan laboratorium berikutnya. Perlakuan yang diberikan pada peralatan tersebut berbeda tergantung dari jenis bahan dan fungsinya. Peralatan dari bahan gelas membutuhkan perawatan yang berbeda dengan peralatan dari logam; demikian pula dengan peralatan yang peka atau teliti harus ditangani secara lebih hati-hati dibandingkan peralatan yang kurang peka atau teliti. Tabung reaksi yang telah digunakan harus dikosongkan, dibilas dengan air, dicuci dengan air panas yang mengandung deterjen alkalin dan dilanjutkan dengan pembilasan menggunakan air panas. Terakhir tabung reaksi dibilas dengan air destilasi dan dikeringkan. 101 Pipet dibilas dengan air dingin segera setelah digunakan, cuci dengan air destilasi seperti pada pencucian tabung reaksi dan keringkan. Peralatan gelas yang digunakan untuk wadah sampel mikroba, kultur harian, peralatan agitasi, pengambilan sampel dan peralatan lain yang kontak dengan susu tidak hanya selalu harus bersih tetapi juga perlu disterilisasi sebelum digunakan. Sterilisasi dimaksud adalah metode sterilisasi sederhana, yaitu  rendam dalam air mendidih selama 5 menit;  panaskan dalam oven 160oC selama 2 jam;  masukan dalam autoklaf 120oC selama 20 menit; atau  rendam dalam etanol 70 dan bakar sebelum digunakan. Dengan pencucian dan penanganan yang baik dapat diharapkan dapat memperpanjang usia pakai dari peralatan tersebut. Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam pencucian peralatan adalah sebagai berikut  Peralatan gelas dicuci pertama kali dengan menggunakan air dingin.  Peralatan pipet yang telah digunakan sebaiknya diletakkan secara vertikal dalam wadah berisi hipoklorit 200 ppm. Tindakan ini akan mempermudah pembersihan dan meminimalkan resiko kontaminasi.  Selanjutnya cuci dengan menggunakan sabun deterjen 1 dalam air hangat. Untuk membersihkan noda di tempat yang sulit dijangkau, sebaiknya menggunakan sikat yang sesuai. Peralatan yang terbuat dari plastik, sebaiknya dicuci dengan menggunakan spon agar plastik tidak tergores. Untuk mengetahui apakah peralatan telah dicuci dengan bersih. Apabila air membasahi seluruh permukaan alat dan membentuk lapisan tipis berarti peralatan sudah bersih; namun bila membentuk butiran air di permukaan alat berarti masih perlu dibersihkan lagi. Noda minyak atau kerak yang tertinggal 102 pada peralatan gelas dan tidak dapat dibersihkan dengan menggunakan deterjen, sebaiknya dibersihkan dengan cara merendamnya selama semalam dalam campuran larutan pembersih asam sulfat pekat 1 bagian dan kalium dikromat 3 aq. 9 bagian.  Selanjutnya cucilah hingga bersih dengan aliran air destilasi yang telah dipanaskan.  Peralatan gelas yang telah dicuci harus dikeringkan pada rak pengering sebelum disimpan.  Peralatan berbahan logam dapat dicuci dengan sabun deterjen dan kemudian dikeringkan dahulu sebelum disimpan. LEMBAR TUGAS Lakukan teknik pencucian alat gelas sesuai SOP 1. Pencucian alat-alat gelas 2. Pencucian alat ukur volume pipet, burete 3. Pencucian peralatan gelas yang digunakan untuk pekerjaan terkait dengan mikrobiologi Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan peralatan adalah  Peralatan yang sejenis disimpan pada tempat yang sama dan diusahakan tetap kering. Penyimpanan peralatan gelas harus terpisah dari peralatan logam  peralatan gelas dapat disimpan pada rak khusus atau dalam kotak, misalnya penyimpanan pipet, tabung reaksi, curvette, atau pipet hisap; 103  termometer yang akan disimpan harus dikeringkan dahulu dan simpan beberapa saat di ruang terbuka pada suhu kamar, dan selanjutnya disimpan pada tempatnya. Gambar 51. Rak penyimpanan ose dan Rak penyimpanan pipet Sumber ... Gambar 52. Rak penyimpanan tabung reaksi, Rak penyimpanan curvette dan Rak penyimpanan kontainer pipet hisap Sumber ... LEMBAR TUGAS Lakukan penataan, penyimpanan dan pendataan peralatan laboratorium form 104 2 Sterilisasi peralatan gelas Meskipun dapat disimpan lebih lama, mengapa bahan pangan bisa mengalami kebusukan? Salah satu penyebab kebusukan bahan pangan adalah peralatan yang digunakan tidak steril. Sterilisasi adalah proses membuat media atau material terbebas dari semua bentuk kehidupan. Produk pangan sudah melalui serangkaian sterilisasi untuk menghambat atau menghentikan reaksi biokimia dan aktivitas mikroba pembusuk. Sterilisasi bahan atau produk pangan dapat dilakukan dengan mencuci, memanaskan, memasak, atau menggunakan autoklaf untuk mengkombinasikan suhu dengan tekanan. Bahan pangan dan peralatan serta media yang digunakan dalam analisis mutu bahan pangan harus disterilisasi menggunakan salah satu dari metode sterilisasi Tabel 16. Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara fisik, kimiawi, dan mekanik. Tabel 16. Metode sterilisasi Metode Perlakuan Material yang disterilisasi Autoclaving Uap panas 121oC, tekanan 15-17 Psi selama 15 menit sampai beberapa jam Peralatan yang tahan panas, seperti gelas, besi dan beberapa plastik Oven Udara panas 160oC selama 10 jam atau lebih Peralatan gelas dan besi, tetapi tidak disarankan untuk plastik dan cairan Penyaringan Melewatkan bahan melalui filter yang memiliki lubang berukuran . μm virus tidak dapat dihambat dengan metode ini Senyawa yang tidak tahan panas seperti asam amino, vitamin, anitbiotik, gula dan lain-lain Radiasi Penyinaran dengan ultraviolet atau radiasi energi tinggi lainnya Plastik. Hanya efektif untuk permukaan saja Gas Penguapan dengan gas yang reaktif, misalnya etilen oksida Padatan yang tidak tahan panas, misalnya plastik 105 a Sterilisasi secara fisika Sterilisasi secara fisik adalahproses sterilisasi dengan menggunakan saringan filter, suhu tinggi panas, radiasi cahaya, dan tekanan untuk membunuh mikroba merugikan. Metode saringan dilakukan untuk membuang organisme dari larutan tidak tahan panas thermolabile dengan melewatkan larutan tersebut melalui filter yang dapat menahan bakteri bacterial-tight filter. Sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan panas. Proses sterilisasi dengan menggunakan panas dapat dilakukan secara sterilisasi kering menggunakan udara panas, sterilisasi lembab menggunakan air panas, danautoklaf. Untuk memudahkan sterilisasi, telah diciptakan wadah peralatan yang didisain untuk proses sterilisasi. Beberapa wadah tersebut adalah untuk cawan petri Gambar 14, pipet Gambar 23, dan pipet hisap Gambar 24. Proses sterilisasi dengan suhu tinggi dapat dilakukan dengan perebusan dalam air mendidih, penguapan uap air panas, aliran udara panas oven, atau kombinasi suhu tinggi dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf memungkinkan untuk mengkombinasi-kan tekanan 15 Psi dan suhu 121 C sehingga proses sterilisasi berlangsung lebih cepat, yaitu 15-30 menit. Umumnya bakteri mati pada proses sterilisasi dengan suhu 121 C selama 10 menit. Apabila suhu diturunkan hingga 170-180 C, proses sterilisasi berlangsung selama 2 jam. Sedangkan pada suhu 160 C proses sterilisasi berlangsung selama 3 jam. 106 Gambar 53. Wadah sterilisasi cawan petri, Wadah sterilisasi pipet dan Wadah untuk sterilisasi pipet hisap Sumber Sterilisasi fisik banyak digunakan terhadap peralatan gelas atau keramik. Beberapa bahan atau produk pangan dan senyawa kimia yang tidak rusak oleh panas juga dapat disterilisasi dengan cara ini. Bahan yang akan disterilisasi dengan menggunakan autoklaf antara lain media kultur, jarum, senyawa termostable, kain, karet, atau bahan lain yang dapat rusak oleh panas. Radiasi sinar bergelombang pendek juga dapat digunakan untuk sterilisasi. Gelombang pendek dari sinar-X, gama, atau ultra violet memiliki daya tembus yang baik, sehingga akan membunuh mikroba. Iradiasi dengan sinar ultraviolet bukan cara sterilisasi yang memuaskan karena daya tembusnya terbatas. b Sterilisasi secara kimiawi Sterilisasi secara kimiawi adalah proses sterilisasi yang menggunakan senyawa kimia sebagai desinfektan. Senyawa asam dan basa kuat merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai desinfektan dalam sterilisasi secara kimiawi karena memiliki kemampuan menghidrolisis isi sel mikroba. 107 Beberapa jenis senyawa kimia yang telah diketahui dapat membunuh bakteri adalah larutan CuSO 4 , AgNO 3 , HgCl 2 , ZnO dan banyak lainnya. Larutan garam NaCl 9, KCl 11, dan KNO 3 memiliki tekanan osmotik lebih tinggi sehingga dapat membunuh mikroba. Larutan garam juga dapat menyebabkan denaturasi protein. KMnO 4 1 and HCl merupakan desinfektan yang kuat karena dapat mengoksidasi substrat. CuSO4 digunakan sebagai algisida. Senyawa khlor merupakan oksidator kuat yang dapat membunuh mikroba dengan mekanisme sebagai berikut Cl 2 + H2 O HCl + HOCl HOCl H Cl + On Formalin formaldehid merupakan senyawa mudah menguap. Senyawa ini sangat efektif sebagai desinfektan dengan konsentrasi 4-20. Larutan alkohol dapat digunakan sebagai desinfektan. Senyawa ini dapat menyebabkan koagulasi pada protein mikroba. Konsentrasi alkohol yang digunakan memiliki kisaran 50-75. Etilen oksida digunakan dalam proses sterilisasi piring plastik dan pipet. Adapun senyawa Beta-propiolactone banyak digunakan untuk sterilisasi jaringan hidup. 3 Kalibrasi peralatan Laboratorium Prosedur analisis yang ideal sebaiknya memenuhi syarat-syarat penting yaitu sahih valid, tepat accurate, cermat precision, dapat diulang reproducible, khusus spesific, andal reliable, mantap stable, cepat, hemat dan selamat. Untuk menjamin keakuratan suatu hasil analisa maka peralatan pengukuran yang digunakan harus terjamin juga keakuratannya, agar tercapai hal tersebut maka dilakukan kalibrasi. 108 Dari berbagai macam peralatan tersebut yang memerlukan kalibrasi adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur alat ukur baik digunakan untuk mengukur volume, mengukur massa ataupun mengukur suhu. Peralatan ukur tersebut perlu dikalibrasi agar keakuratan hasil analisa dapat terjamin karena dengan menggunakan peralatan yang sudah dikalibrasi maka keakuratan peralatan ukur tersebut tidak diragukan lagi. a Peralatan Gelas Beberapa peralatan gelas yang perlu dikalibrasi diantaranya adalah Labu ukur, gelas ukur, pipet ukur, pipet volume dan buret. Tabel 17. Berbagai jenis dan fungsi peralatan gelas yang digunakan di laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian yang perlu dikalibrasi No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Pipet ukur measuring pipette  Memindahkan sejumlah larutan dari satu wadah ke wadah lainnya dengan berbagai ukuran  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 2. Pipet volume volume pipette  Memindahkan sejumlah larutan yang diketahui secara teliti volumenya dari satu wadah ke wadah lainnya dengan satu ukuran.  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 3. Gelas ukur graduated cylinder  Mengukur volume larutan, cairan pada berbagai skalaukuran dengan ketelitian sedang  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 109 No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 4. Labu ukur volumetric flask  Membuat suatu larutan dengan suatu volume yang diketahui secara teliti  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 5. Buret burrette  Memindahkan larutan sejumlah volume yang diketahui dengan teliti.  Buret pada umumnya digunakan untuk titrasi  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap alatan ukur volume sesuai SOP 1. Kalibrasi pipet ukur 2. Kalibrasi pipet volume 3. Kalibrasi gelas ukur 4. Kalibrasi labu takar 5. Kalibrasi buret b Peralatan Pemanas Pemanas digunakan untuk berbagai kegiatan di laboratorium seperti pemanasan, penguapan, pengabuan, pendidihan larutan, dan membantu melarutkan bahan kimia. Alat pemanas yang perlu dikalibrasi diantaranya adalah oven dan tanur muffle. 110 Tabel 18. Berbagai jenis dan fungsi peralatan pemanas yang perlu dikalibrasi No. Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Oven  Mengeringkan peralatan sebelum digunakan  Sterilisasi alat  Mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar air  Membanding kan suhu dan waktu timer dengan standar 2. Tanur pengabu an muffle  Pemanasan dengan menggunakan suhu tinggi hingga 1000 o C pengabuan  Membanding kan suhu dan waktu timer dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap alat pemanas sesuai SOP 1. Kalibrasi oven 2. Kalibrasi mafle c NeracaTimbangan Secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi timbangan kasar, sedang dan halus. Timbangan kasar dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g – 0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan 0,0001 g. Contoh peralatan 111 untuk menimbang yang digunakan di laboratorium dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 19. Contoh peralatan untuk menimbang yang digunakan di laboratorium No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Neraca kasar teknis  Menimbang bahan dengan ketelitian rendah 0,1 gram  Neraca digital atau neraca satu lengan piringan  Membanding kan berat bahan yang ditimbang dengan standar 2. Neraca sedang  Menimbang bahan ketelitian sedang 0,01 – 0,001 gram  Membanding kan berat anak timbangan dengan standar 3. Neraca analitik  Menimbang bahan dengan ketelitian tinggi 0,0001 gram  Membanding kan berat bahan yang ditimbang dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap timbangan sesuai SOP 1. Kalibrasi timbangan kasar 2. Kalibrasi timbangan sedang 3. Timbangan analitik 112 d. Persiapan Bahan Kimia Dalam kegiatan analisis mutu digunakan berbagai bahan kimia sebagai pereaksi, baik pereaksi khusus maupun umum. Pengetahuan tentang bahan kimia akan meningkatkan kemampuan analis dalam menangani bahan kimia secara baik sehingga kecelakaan yang disebabkan karena ketidak tahuan dapat dihindari. 1 Sifat bahan kimia Bahan kimia dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu bahan kimia yang mudah terbakar, pengoksidasi, mudah meledak, radioaktif, bahanpenyebab korosi, dan bahan beracun. a Bahan kimia yang mudah terbakar Bahan kimia yang mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap, atau bahan padat yang dalam bentuk debu mudah terbakar bila kontak dengan udara. Jenis bahan kimia yang mudah terbakar adalah  pelarut dan pereaksi organik, seperti asetaldehid, asam asetat, aseton, benzen, karbondisulfida, etil alkohol, eter, etil asetat, petroleum eter, isopropil,alkohol, toluen, dan xylen;  bahan an organik fosfor, logam Al, Mg, Zn, K, dan Na;  gas asetilen, metana, hidrogen, karbonmonooksida, dan butana. Cara penanganan bahan kimia mudah terbakar adalah dengan mencegah terjadinya penguapan atau kontak dengan udara oksigen maupun sumber panas secara langsung. Beberapa hal umum yang harus diperhatikan dalam penanganan bahan kimia mudah terbakar adalah  Gunakan penangas uapatau air untuk menghindari pemanasan bahan kimia secara langsung; 113  Pada saat memanaskan janganmengisi wadah melebihi½ kapasitas wadah;  Sediakan bahan kimia dalamjumlah minimum dansimpan bahan ditempat yang berventilasi baik, jauh dari bahan kimia pengoksidasi atau korosi;  Pelarut yang sudah tidak terpakai lagi simpan kembali dalam wadahnya;  Jangan membuang sisa bahan kimia tersebut ke dalam bak cuci. b Bahan pengoksidasi Bila kontak dengan bahan yang mudah terbakar, bahan kimia ini mudah mengalami reaksi eksotermis. Beberapa bahan kimia yang termasuk bahan pengoksidasi adalah klorat, perklorat, borat, peroksida, asam nitrat, kalium nitrat, kalium permanganat, bromin, klorin, florin dan iodin. Bahan pengoksidasi sebaiknya disimpan dalam wadahnya pada lemari yang tidak mudah terbakar. Hindari dari suhu tinggi dan bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, serbuk logam, belerang, dan bahan kimia lain yang mudah terbakar. c Bahan mudah meledak Beberapa bahan kimia telah diketahui memiliki sifat mudah meledak, diantaranya asam perklorat HClO 4 dan peroksida. Penyebab meledaknya bahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya pelarut mudah terbakar, udara, debu, gas danperoksida. Untuk mencegah terjadinya ledakan, penggunaan bahan kimia mudah meledak hendak hendaknya dilakukan di tempat terbuka atau di lemari uap; gunakan dengan jumlah sedikit; gunakan penangas air untuk memanaskan; gunakan alat yang benar dan masih layak; dan gunakan pelindung. Cairangaram adalah larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang tinggi (pekat). Apabila suatu sel dimasukkan ke dalam larutan yang pekat, maka akan terjadi osmosis. Osmosis adalah peristiwa berpindahnya zat pelarut (air) dari konsentrasi zat pelarut yang tinggi (encer) menuju ke konsentrasi zat pelarut yang rendah (pekat).
Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi pariwisata Indonesia. Wisata selam merupakan salah satu kegiatan bisnis yang mengalami kerugian paling dasyat akibat wabah penyakit ini. Penurunan jumlah tamu dialami oleh semua operator selam. Hal ini memaksa para pengelola wisata selam mencari cara agar dapat terus bertahan. Dalam beberapa pekan terakhir pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan sosialisasi tentang panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam 4KLUWS. Panduan 4KLUWS dilaksanakan dalam rangka penyesuaian kegiatan selam dalam era yang baru new normal, masyarakat diharapkan mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Selama pelaksanaan kegiatan selam dalam era baru ini, operator selam dan tamu wajib menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan secara umum yaitu menjaga jarak saat di darat, menggunakan masker muka sebelum dan setelah melakukan penyelaman, dan menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah menyelam. Protokol new normal Menjaga jarak & Memakai masker Peralatan yang akan digunakan menyelam harus dibersihkan dan dilakukan disinfeksi mengikuti ketentuan yang direkomendasikan Divers Alret Network DAN serta agensi selam yang berwenang. Terdapat 3 bahan yang direkomendasikan, yaitu Sodium hypochloriteBahan ini memiliki nama lain NaOCl, klorin cair, atau pemutih pakaian. Cara penggunaan Sodium hypochlorite NaOCl atau pemutih pakaian sebagai disinfektan peralatan selam yaitu Peralatan direndam selama 1-2 menit dalam larutan NaOCl 5,25% dengan perbandingan 25ml NaOCl/1 liter air. Setelah direndam alat dibilas dengan air tawar yang mengalir, kemudian dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan Larutan harus baru dan hanya dipakai sekali. Larutan ini aman bila diencerkan dengan air. Bahan ini dapat berbahaya apabila dicampur dengan bahan kimia lain seperti larutan amonia, asam dan kedua adalah Etanol atau alkohol. Cara penggunaan etanol untuk disinfektan peralatan selam adalah peralatan direndam selama 1-2 menit pada etanol 70% tanpa dicampur apapun. Setelah selesai direndam dalam etanol, alat dibilas dengan air tawar yang mengalir. Alat kemudian dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan bahan ini mempunyai bahaya karena termasuk bahan yang mudah terbakar dan dapat merusak bagian karet dari peralatan kimia ketiga yang dapat digunakan untuk disinfeksi peralatan selam adalah Chloroxylenol. Bahan kimia ini dikenal juga sebagai kloroxilenol atau PCMX. Aturan pemakaian bahan ini sebagai disinfektan yaitu peralatan selam direndam selama 1-2 menit ke dalam larutan 4,8% kloroxilenol dengan rasio campuran 25ml kloroxilenol banding 1 liter air. Setelah selesai direndam, alat selam dibilas dengan air tawar yang mengalir. Kemudian alat selam dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan Larutan harus baru dan hanya dipakai sekali. Jenis Benda dan Waktu Virus Corona Dapat Bertahan BendaWaktu Virus bertahan 1Plastik2-3 hari2Kertas4-5 hari3Kaca4 hari4Kayu4 hari5Besi/ Baja nirkarat2-3 hari6Tembaga4 jam7Aluminium2-8 jam8Sarung tangan medis8 jam9Karton/ Kardus24 jamKemampuan bertahan virus corona di berbagai benda Sumber Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2020. Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam, Edisi Agustus ID. Wikipedia Topik terkait lainnya Hebat! 10 Ikan Komersial ini menentukan Kesehatan KarangYuk Belajar Identifikasi Ikan KarangKeanekaragaman Hayati4 Hari Paling Seru Saat Berlatih SelamMisteri Fluorescence Karang dan Fauna LautMenjadi Penyelam dan Menjelajah Dunia Bawah Laut Kafe Penyelaman The Kafe Penyelaman is managed by a marine biologist and dive instructor. He experiences in marine conservation especially on bio-physic data collection such as reef health monitoring, fish spawning aggregation site survey, marine large fauna survey, occasional observation and marine resource utilization assessment. Also experience on training related scientific diving, bio-physic monitoring, geographic information system, data analyzing and reporting, marker buoys installation, underwater photography and coral rehabilitation. He traveled the archipelago such as Weh island, Mandeh waters, Riau islands and Belitung waters, Krakatoa Marine Sanctuary, Seribu islands National Park, Karimunjawa National Park, Derawan, Sangalaki and Kakaban islands, Tanah Bumbu in South Kalimantan, Wakatobi National Park, Gorontalo waters, Bunaken National Park, Lembeh strait, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo waters, Flores, Adonara, Lembata, Pantar, and Sawu Sea National Park, Halmahera and Morotai waters, Kaimana, Raja Ampat waters and Teluk Cenderawasih National Park. He also did some regional and international visit such as Tioman Marine Park and Tun Sakaran Marine Park in Malaysia, Atauro island and Liquiça in Timor Leste, Phuket in Thailand, Kehpara Marine Sanctuary in Pohnpei, Micronesia, and Gladden Spit Marine Sanctuary and Half Moon Cay Marine Park in Belize. Experience as a scuba diver instructor with more than 5000 dives and trained more than 200 advance and open water divers.
. 66 427 219 333 484 327 124 494

peralatan yang digunakan harus direndam atau dicuci dalam larutan