KBRN Bengkulu : Keberadaan asosiasi Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia (Gapeknas) Provinsi Bengkulu, agar dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas kerja jasa kontruksi, terutama dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana yang lebih baik lagi, dalam wilayah Provinsi Bengkulu. “Dengan profesionalitas

- Presiden Joko Widodo mengklaim pembangunan infrastruktur di Indonesia sebagai upaya memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia beralasan, beberapa warga Indonesia meminta pembangunan tidak hanya berfokus di Jawa atau Sumatera saja. "Banyak yang saya dengar pak jalannya yang dibangun jangan hanya yang di Jawa saja, airport-nya, bandar udaranya yang dibangun juga jangan di Jawa dan Sumatera saja. Kami di bagian timur juga memiliki hak yang sama untuk memiliki airport, memiliki jalan yang baik dan keinginan itu betul," kata Jokowi saat meresmikan Bandara Kuabang, Kabupaten Halmahera Utara, Rabu 24/3/2021. "Sekali lagi kalau pembangunan ini juga untuk sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," lanjut Jokowi. Pembangunan infrastruktur juga dianggap dapat menyatukan Indonesia. Masyarakat bisa mudah beraktivitas dan bepergian. Ia mencontoh, masyarakat Halmahera Utara bisa terbang dari Kuabang ke Jakarta, Aceh hingga itu, Jokowi mengklaim pembangunan infrastruktur dapat memicu pembangunan peradaban. Ia mencontohkan masyarakat yang sebelumnya berjalan kaki dari Sofifi hingga Halmahera Utara berubah menjadi naik bus, sepeda motor dan mobil setelah pembangunan jalan. Masyarakat pun mulai belajar tertib waktu karena harus menyesuaikan waktu dengan penerbangan. "Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban," kata Jokowi. Kemudian, pembangunan infrastruktur dapat memicu daya saing dengan daerah lain maupun dengan negara lain. Ia berharap, pembangunan infrastruktur Bandara Kuabang bisa menimbulkan pusat ekonomi baru di masa depan. "Ini yang juga kita harus tahu semuanya bahwa pembangunan infrastruktur itu bukan hanya melulu fisik tidak tetapi kita membangun sebuah kompetisi, membangun sebuah competitiveness, daya saing dengan negara-negara lain," kata juga Saat Evakuasi Orangutan Peliharaan Ketua Ormas Berujung Penyerangan Draf Perpres Jokowi Bikin Jenderal Pelanggar HAM Lolos Dipidana Deportasi WN Rusia & Para Buron yang Bersembunyi di Indonesia - Sosial Budaya Reporter Andrian Pratama TaherPenulis Andrian Pratama TaherEditor Bayu Septianto

Antara Truk melintas di jalan menuju kawasan inti pemerintahan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. PEMERINTAH bekerja sama dengan BUMN, swasta, institusi pendidikan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat, telah memulai berbagai program pelatihan di Kalimantan Timur. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SMP Kelas 9 / IPS SMP Kelas IXPemerintah Indonesia, giat membangun jalan sehingga membuka konektivitas antar daerah. Dampak konektivitas tersebut adalah ….A. pola pergerakan barang akan mudah dikendalikan para pengusahaB. kemampuan ekonomi didominasi penduduk dari wilayah yang lebih majuC. potensi ekonomi dapat diolah untuk meningkatkan kesejahteraan pendudukD. produksi barang mengalir ke wilayah terisoler hingga penduduk konsumtifPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Cnidaria dan Porifera - Biologi SMA Kelas 10 › Lihat soalTubuh cnidaria terdiri atas ……., suatu bahan tak hidup yang mirip jeli yang terletak antara dua lapisan MesogleaB. epifitC. endodermisD. cnide Ujian Semester Prakarya SMP Kelas 7 › Lihat soalDalam pembuatan kerajinan mangkok sayur, kita harus memperhatikan syarat perancangan,yakni…A. ConfortableB. UtilityC. SafetyD. Aestetic Materi Latihan Soal LainnyaBahasa Indonesia Tema 6 Subtema 1 SD Kelas 5Seni Musik - SMA Kelas 11UH 3 IPA SD Kelas 6Persiapan Penjaskes PJOK Semester 1 Ganjil SMP Kelas 8PAS Tema 6 SD Kelas 3PAS PPKn SMP Kelas 9 Semester GanjilPTS 1 Ganjil PKn SD Kelas 3Prosa dan Puisi - Bahasa Indonesia SD Kelas 6Seni Budaya - SMA Kelas 12PTS 1 Ganjil PKn SD Kelas 6Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rencana pemerintah untuk membangun pusat pelatihan sepak bola di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rencana tersebut adalah bentuk respon terhadap perkembangan prestasi olahraga yang paling digandrungi di dunia itu. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menerima Menteri Pemuda
- Presiden Joko Widodo tak akan berhenti membangun infrastruktur, meski selalu mendapatkan kritik terkait kebijakannya beralasan pembangunan infrastruktur dilakukan agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Indonesia bisa membangun peradaban dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi."Yang paling penting kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. Kalau pondasinya tidak ada, hal yang fundamental ini tidak kita bangun, jangan bermimpi ke mana-mana," kata Jokowi saat memberikan sambutan HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia PSI di Jakarta, Rabu 22/12/2021."Ya apapun cacian, hinaan, saya tetap lurus terus akan saya kerjakan terus ini," tegas mengingatkan bahwa manfaat infrastruktur tidak bisa dirasakan langsung oleh publik saat ini. Akan tetapi, pembangunan harus dilakukan dari sekarang agar Indonesia bisa bersaing karena Indonesia tidak dapat bersaing jika tidak memulai pembangunan. "Enggak mungkin kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain, enggak mungkin," tegas Jokowi."Karena buat saya, jalan itu adalah kesejahteraan. Kalau enggak ada jalan ya enggak akan ada kesejahteraan. Infrasturktur itu adalah kesejahteraan," kata Wali Kota Solo itu juga membantah kalau pemerintah hanya mengurus infrastruktur besar. Pemerintah juga membangun infrastruktur kecil. Ia melaporkan pemerintah sudah mentransfer dana desa hingga total Rp400,1 triliun. Pemerintah juga telah membangun jalan desa sepanjang 227 ribu kilometer selama 5 tahun, embung desa 4500 unit hingga pembangunan irigasi dan jembatan."Urusan kecil-kecil semuanya kita urusi. Jangan berpikir, karena yang gede, yang keliatan itu memang tol. Tapi yang kecil-kecil kita urus," pungkas Jokowi. Bukan kali ini saja Jokowi berbicara soal alasan dirinya giat membangun infrastruktur. Berkali-kali dalam setiap kesempatan, Jokowi selalu mengemukakan alasannya membangun infrastruktur demi peradaban, memberikan rasa keadilan, hingga bisa menyatukan saat ini masih pandemi COVID-19, Jokowi tetap terus membangun infrastruktur. Ada 89 usulan proyek strategis nasional PSN baru pada periode 2020-2024 yang menelan biaya triliun dari Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada ada 245 proyek, hanya saja Jokowi meminta agar proyek baru harus punya daya ungkit besar terhadap pemulihan ekonomi setelah pandemi berakhir. Konsekuensinya, pengerjaan proyek mulai lelang hingga pembangunan terus berjalan meski juga Kasus Bahar Smith Jadi Tantangan Polri dalam Tegakkan SKB UU ITE Dalih Jokowi Giat Bangun Infrastruktur Demi Keadilan Sosial RI Pemerintahan Jokowi Kucurkan Dana Desa Rp400,1 Triliun sejak 2015 - Politik Reporter Andrian Pratama TaherPenulis Andrian Pratama TaherEditor Bayu Septianto
Namunhal itu bukan hal yang mudah untuk diterapkan. Karena semakin tinggi pangkat seseorang akan semakin mudah baginya untuk melakukan hal semena-mena dan semaunya tanpa mempertimbangkan keadaan orang lain. Oleh karena itu, usaha untuk memperbaiki hubungan antara pemerintah dan rakyat harus tetap ditegakkan dengan cara saling mengingatkan

Pembangunan ekonomi adalah ekonomi nasional berpenghasilan rendah diubah menjadi ekonomi industri modern yang bertujuan untuk meningkatkan tarif hidup masyarakat. Salah satu contoh pembangunan ekonomi adalah parasarana dan sarana seperti pembangunan jalan penhubung antar daerah. Tujuan pembangunan jalan tersebut adalah untuk memperlancar kegiatan ekonomi dan pendistribusian barang. Dengan demikian, pembukaan konektivitas antar daerah dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Diajuga menyarankan agar ke depannya mencetak genarasi yang lebih kreatif dan kompeten, sehingga siap dalam mengikuti ajang kompetisi yang juga bertaraf internasional. “Selamat atas prestasi yang didapatkan. Semoga segera dapat disiapkan regerasinya, sehingga bisa siap mengikuti kompetisi tingkat internasional di tahun mendatang,” paparnya.

Jakarta Presiden Joko Widodo Jokowi menyatakan, biaya transportasi logistik di Indonesia lebih mahal 2,5 kali lipat dibandingkan dengan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Artinya, di Indonesia untuk membawa barang dari satu tempat ke tempat lain membutuhkan biaya 2 kali hingga 2,5 kali lipat lebih mahal. Akibatnya, barang yang dijual di Indonesia lebih mahal dibanding negara lain. Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika memberikan orasi pada Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro di Stadion Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Banjir Infrastruktur, Harga Apartemen Terus Naik di Jaksel Niger Jajaki Peluang Kerja Sama Infrastruktur dengan Wika Proyek Infrastruktur Bikin Perumahan di Luar Jakarta Kian Dicari “Kenapa infrastruktur kita bangun? Jawabannya di situ. Kita ingin daya saing kita lebih baik dari negara lain. Global competitiveness kita harus diperbaiki, tahun ini cukup lumayan meloncat dari peringkat 41 ke 36 dari 137 negara,” ujar dia dalam keterangan resmi, Selasa 17/10/2017. Di awal sambutannya, Presiden menyebutkan bahwa pada 1977 Indonesia telah membangun jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi Jagorawi dan selesai pembangunannya pada 1981 sepanjang 60 kilometer km. Saat itu, jalan tol tersebut menjadi perhatian banyak negara, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Tiongkok. Namun hingga 2014, jalan tol yang dibangun di Tanah Air hanya mencapai 780 km. “Hampir 35 tahun lebih, hanya 780 km padahal negara yang dulu lihat ke kita, yang meniru kita, saya berikan contoh di China setahun bisa membangun km lebih. Sekarang sudah memiliki 220 ribu km. Kita 780 km,” dia menjelaskan. Oleh sebab itu, Jokowi menjelaskan mengapa dirinya selalu berbicara mengenai infrastruktur dalam banyak kesempatan. Selain Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN yang fokus pada infrastruktur, alasan lainnya adalah untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur. Bahkan, anggaran untuk infrastruktur pun sudah disiapkan dan ditingkatkan pemerintah dari Rp 177 triliun pada 2014 menjadi Rp 401 triliun pada 2017. Dari sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah, salah satunya adalah pelabuhan. Mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Kuala Tanjung di Sumatra Utara, dan Makassar New Port di Sulawesi Selatan. Rencananya tahun depan pemerintah juga akan mulai pembangunan pelabuhan di Sorong, Papua. “Kenapa harus kita bangun? Karena negara kita negara kepulauan, pelabuhan basis fondasi kemaritiman merupakan sebuah keharusan,” lanjut dia. Demikian pula dengan pembangunan bandar udara, Indonesia sebagai negara besar yang memiliki 17 ribu pulau, tapi tidak semua pulaunya dapat disinggahi kapal. “Oleh sebab itu juga di pulau-pulau terpencil di Natuna, Miangas, kita bangun airport. Ini salah satu contoh saja karena banyak kita bangun airport kecil itu,” ujar Presiden. Pembangunan pembangkit listrik juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Meski banyak yang menganggap target pemerintah untuk membangun 35 ribu MW terlalu ambisius, pemerintah tetap berupaya mewujudkannya. Apalagi selama 72 tahun Indonesia merdeka, pemerintah hanya bisa membangun 53 ribu MW. “Tidak apa-apa, target harus besar, ambisi harus seperti itu. Kalau tidak, daya saing kita akan tertinggal. Sekali lagi ini menyangkut daya saing kita yang tertinggal dengan negara lain,” tandas dia. Tonton Video Pilihan Ini * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

ItulahPenejelasan dari Pertanyaan Pemerintah Indonesia, giat membangun jalan sehingga membuka konektivitas antardaerah. Dampak konektivitas tersebut adalah? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Perhatikan beberapa gejala sosial berikut! 1. Pelakunya lebih dari satu orang 2.

Jakarta - Pendekatan Pembangunan Infrastruktur di Batas Timur NKRI Sebuah Kajian KonsepTanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi', adalah sepenggal lirik lagu berjudul 'Aku Papua' ciptaan Almarhum musisi Franky Sahilatua yang mungkin terdengar cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Dilihat dari potensi alam yang terkandung dan tersedia di tanah Papua, lirik lagu tersebut memang bukanlah isapan jempol tentang surga kecil yang jatuh ke bumi juga bisa dibuktikan dengan menjelajahi gunung, hutan, lembah, sungai dan pantai yang terhampar di pulau berbentuk seperti burung ini. Akan tetapi, dinamika kehidupan sosial dan politik yang akhir-akhir ini sering bergejolak terutama eskalasi tingkat keamanan di beberapa wilayah di provinsi Papua seakan mengaburkan pandangan kita tentang konsep 'surga', dan seringkali menimbulkan pertanyaan 'apakah benar Papua adalah surga bagi para penduduknya?'. Tentunya konsep surga bagi umat beragama adalah suatu tempat yang indah, aman dan nyaman untuk ditinggali, bukan daerah yang membuat siapa pun was-was atau khawatir akan adanya pihak yang sewaktu-waktu bisa mengklaim dirinya atau organisasinya sebagai pemilik wilayah secara sepihak. Sila ke-5 Pancasila, yaitu 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' secara harfiah bisa diartikan bahwa rakyat Papua, yang juga rakyat Indonesia juga memiliki hak untuk mendapatkan keadilan sosial dari negara. Dalam rangka mewujudkan keadilan ini, beberapa tahun terakhir Pemerintah Republik Indonesia sangat gencar sekali melaksanakan berbagai macam program pembangunan di Provinsi tahun 2021 ini, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur PUPR untuk provinsi Papua sejumlah Rp 6,19 triliun untuk bidang Sumber Daya Air, jalan, dan jembatan, serta permukiman dan perumahan. Anggaran dengan jumlah yang sangat besar tersebut merupakan komitmen pemerintah terhadap masyarakat Papua, yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah kenyataannya tujuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah masih belum bisa tercapai secara maksimal. Dari data Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Papua, pada Maret 2021 angka kemiskinan di provinsi Papua sebesar 26,86% terjadi kenaikan sebesar 0,06% dari bulan September 2021, dengan persentase jumlah penduduk miskin di perkotaan sejumlah 4,91% dan di pedesaan sejumlah 35,71%.Tentunya kenaikan angka kemiskinan ini tidak boleh dianggap sebagai hal yang biasa karena merupakan hal yang sangat kontradiktif dengan tujuan berbagai macam program pembangunan di Papua. Akan sangat merugikan bagi Pemerintah apabila kenaikan angka kemiskinan ini dijadikan narasi oleh pihak pihak dan organisasi tertentu untuk mempengaruhi masyarakat Papua agar memilih merdeka atau berpisah dari NKRI karena Pemerintah Indonesia dianggap tidak mampu untuk menyejahterakan masyarakat asli atas kertas, pembangunan infrastruktur tentu akan meningkatkan perekonomian karena dapat memudahkan mobilisasi orang dan distribusi barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain ditinjau dari angka kemiskinan, potret kehidupan masyarakat asli Papua di berbagai wilayah sampai dengan saat ini masih mengalami ketimpangan atau kesenjangan ekonomi dengan masyarakat pendatang. Pemerintah Indonesia perlu kiranya mengambil langkah yang tepat dalam melaksanakan program pembangunan infrastruktur di wilayah beberapa kejadian penembakan, demonstrasi dan kerusuhan di tahun 2019 hingga tahun 2021, ancaman disintegrasi bangsa bukanlah sebuah teori belaka, akan tetapi merupakan gerakan nyata dari berbagai kelompok yang terus berusaha untuk mencoba memisahkan Papua dari Indonesia. Dari gambaran dan penjelasan di atas maka didapatkan sebuah rumusan masalah yang perlu mendapatkan solusi penyelesaian, yaitu 'bagaimana pendekatan yang tepat agar pembangunan infrastruktur di wilayah Papua dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat Papua serta mencegah disintegrasi bangsa?'.Memperhatikan kondisi masyarakat Papua yang sangat lekat dengan kehidupan adat istiadat dan budaya, maka pendekatan yang tepat dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur di wilayah Papua adalah pendekatan budaya atau kultural. Beberapa langkah berikut dapat dijadikan sebagai alternatif atau pilihan dalam membangun infrastruktur di provinsi paling timur Indonesia jenis atau macam infrastruktur yang akan dibangun harus memperhatikan dua aspek, yaitu aspek ekonomi dan aspek adat/budaya setempat. Terkadang, jika hanya melihat dari satu sisi saja, misalnya dari aspek ekonomi maka aspek budaya cenderung akan dikesampingkan. Padahal, adat/budaya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Papua Asaribab, 2020. Salah satu contohnya adalah pembangunan Jembatan Youtefa yang saat ini menjadi salah satu landmark kota Jayapura yang sangat aspek ekonomi, jembatan Youtefa sangat membantu akses mobilisasi dan distribusi barang masyarakat karena dapat memangkas waktu yang diperlukan dari kota Jayapura ke distrik Koya yang sebelumnya kurang lebih satu jam apabila melewati daerah Hamadi Pantai, menjadi hanya sekitar dua puluh menit saja. Akan tetapi, di balik kesuksesan ekonomi tersebut, terdapat adat/budaya dari penduduk sekitar yang terancam Hutan Perempuan kampung Enggros, sebutan untuk hutan bakau di sekitar jembatan Youtefa yang sebelumnya dijadikan tempat untuk para perempuan kampung Enggros melakukan tradisi mencari kerang atau oleh penduduk lokal disebut tradisi 'tonotwiyat', yang selanjutnya akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat ini, kawasan hutan bakau itu sudah banyak tercemar oleh sampah atau limbah akibat dari pembangunan infrastruktur di teluk Youtefa dan mengancam masa depan Hutan pada tahun 1967 luas kawasan hutan bakau Teluk Youtefa seluas 514,24 Ha dan pada tahun 2018 menyusut menjadi 233,12 Ha. Terancamnya kondisi hutan bakau ini tentunya akan mengancam tradisi 'tonotwiyat', yang sudah turun-temurun dilakukan sekaligus juga mengancam mata pencaharian penduduk sekitar. Hal tersebut tentunya layak mendapatkan perhatian oleh pemerintah pusat maupun daerah karena pembangunan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup semua golongan masyarakat, bukan hanya golongan tertentu semua program pembangunan infrastruktur yang telah ditetapkan atau diputuskan harus disampaikan kepada masyarakat sekitar melalui sosialisasi secara komprehensif, artinya harus menyampaikan dengan jelas apa saja proyek yang akan dikerjakan, apa saja manfaatnya bagi masyarakat dan apa kerugian yang mungkin akan data dari BPS Provinsi Papua update tanggal 22 April 2021, Angka Buta Huruf ABH penduduk umur 15-44 tahun adalah sebesar 20,38%. Dari angka tersebut, dapat diartikan bahwa masih terdapat 2 dari 10 orang penduduk Papua yang masih belum bisa membaca, sehingga tidak cukup hanya dengan mengumumkan program pembangunan lewat media cetak atau poster-poster pengumuman di jalan, tetapi juga harus dilakukan melalui komunikasi langsung ke masyarakat mengenai program pembangunan infrastruktur Angkatan Darat mempunyai suatu program di bidang Teritorial yang disebut dengan Komunikasi Sosial Komsos, yaitu cara yang diselenggarakan oleh satuan jajaran TNI AD untuk meningkatkan keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa melalui pendekatan atau cara-cara yang persuasif seperti tatap muka, anjangsana, silaturahmi, sosialisasi, dan program ini dapat diukur dari indeks kepercayaan masyarakat terhadap TNI yang menempati posisi pertama sebesar 89%, sesuai dengan Survei Indikator Politik Indonesia tanggal 13-17 April 2021. Berdasarkan hasil tersebut, maka sosialisasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah seyogyanya dilakukan melalui cara komunikasi sosial yang telah dipraktekkan oleh TNI AD untuk mendapatkan kepercayaan dan simpati lebih baik lagi apabila sosialisasi tersebut dilakukan secara sinergis oleh Kementerian PUPR dan TNI AD sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mengingat personel TNI AD ditempatkan di seluruh wilayah Papua sampai dengan daerah-daerah wilayah di Papua masih diberlakukan tradisi 'Bakar Batu', yaitu semacam upacara adat yang harus dilakukan apabila akan dilaksanakan suatu kegiatan. Praktek ini telah dilaksanakan oleh TNI Angkatan Darat setiap saat memulai pembangunan instalasi atau kantor-kantor militer di daerah pegunungan. Dengan selalu melaksanakan tradisi 'Bakar Batu', maka masyarakat akan dapat menerima dengan baik program-program pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan oleh desain atau rancangan dari konstruksi bangunan seharusnya disesuaikan dengan desain yang berdasar pada budaya atau adat setempat. Asaribab, 2020 mengatakan bahwa kegagalan pembangunan di Papua disebabkan karena tidak berbasis pada kearifan lokal local wisdom dan pembangunan hanya diletakkan sebagai kepentingan mengejar penyelesaian program yang pernah terjadi adalah pembangunan perumahan di daerah pegunungan Wamena yang menggunakan atap berbahan seng. Ketika terjadi hujan deras maka bunyi air hujan yang menimpa seng dapat membuat masyarakat takut dan segera meninggalkan rumah tersebut. Hal tersebut bisa terjadi karena pemerintah tidak memahami budaya masyarakat Papua secara benar sehingga pembangunan yang bertujuan baik terkadang mendapatkan penolakan dari satu desain bangunan yang menggunakan tema budaya lokal adalah bangunan Pos Lintas Batas Negara PLBN Sota di Merauke. Gerbang PLBN yang berbentuk tifa atau alat musik perkusi asli Papua dengan hiasan lampu warna-warni yang indah merupakan representasi adat/budaya lokal Papua. Contoh yang lain adalah kompleks Stadion Papua Bangkit di Sentani, Jayapura yang bangunannya sarat akan motif-motif dan bentuk-bentuk khas budaya Papua. Warna bangunan yang dipilih pun selaras dengan warna-warna khas pakaian adat Papua yang didominasi warna coklat dan merah. Selain bertujuan menumbuhkan rasa memiliki penduduk setempat, desain bangunan yang bertemakan budaya atau adat Papua tentunya akan dapat menarik minat pengunjung dan wisatawan sehingga dapat menjadi tempat destinasi wisata yang akan membuka lapangan tenaga kerja lokal harus diikutsertakan dalam pembangunan infrastruktur, terutama Orang Asli Papua sehingga manfaat pembangunan ini dapat dirasakan oleh warga sekitar dari segi penciptaan lapangan kerja. Sebagaimana kita ketahui, pengangguran merupakan momok atau masalah pokok yang terjadi hampir di seluruh wilayah Papua. Berdasarkan data BPS provinsi Papua, jumlah angka pengangguran pada bulan Agustus 2020 mencapai orang, naik 0,77% jika dibandingkan pada bulan Agustus 2019 yang berjumlah sekitar orang. Hal ini membuktikan bahwa proyek pembangunan di wilayah Papua yang begitu masif belum tentu dapat menyerap tenaga kerja Orang Asli Papua dengan ini, pekerja-pekerja proyek terutama tukang masih didominasi oleh pekerja yang berasal dari Jawa atau Sulawesi. Terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia penduduk setempat di bidang konstruksi yang mungkin masih kurang karena kualitas pendidikan juga masih rendah di provinsi Papua, seharusnya program-program pembangunan infrastruktur ini dapat dijadikan sebagai momen untuk melakukan Transfer of Knowledge atau Transfer of Technology kepada tenaga kerja Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2019, disebutkan bahwa pemerintah wajib mengutamakan Pelaku Usaha Papua kategori Usaha Mikro dan Usaha Kecil pada pengadaan barang dan jasa di provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan demikian kesempatan bagi Orang Asli Papua untuk mendapatkan pekerjaan di proyek pembangunan infrastruktur juga menjadi lebih besar daripada tenaga kerja dari luar wilayah provinsi Papua dan Papua tenaga kerja lokal pada setiap proyek pembangunan infrastruktur di Papua tentunya akan dapat menangkal segala macam agenda sosial dan politik yang seringkali menyuarakan ketimpangan atau kesenjangan ekonomi antara penduduk asli dengan pendatang, untuk kepentingan segelintir pihak yang dapat menimbulkan instabilitas di segala lini kehidupan masyarakat bangunan infrastruktur yang telah selesai dikerjakan harus dilaksanakan prosesi peresmian dengan melibatkan ketua-ketua suku atau tetua adat di wilayah setempat, bukan hanya diresmikan oleh pejabat pemerintah pusat atau daerah yang datang hanya pada saat bangunan telah rampung dibuat. Pelibatan ketua suku dan tetua adat ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan menguatkan rasa memiliki terhadap infrastruktur itu, nama bangunan yang dibuat juga sebaiknya menggunakan nama dari bahasa setempat sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah kepada budaya lokal yang ada. Seperti halnya nama-nama bandara di Papua yang mayoritas menggunakan nama pahlawan nasional atau tokoh masyarakat Papua, bangunan infrastruktur yang lain pun juga harus diberi nama yang merepresentasikan penduduk atau budaya Papua. Walaupun terkesan sepele, akan tetapi penggunaan bahasa lokal dalam penamaan bangunan akan sangat berarti bagi masyarakat Papua serta menguatkan pesan bahwa Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik dari pembahasan mengenai pendekatan pembangunan yang tepat di wilayah Papua, maka didapatkan kesan bahwa adat istiadat atau budaya merupakan pusat kehidupan masyarakat Papua. Diperlukan pemahaman, pengertian, rasa menghormati dan menghargai terhadap budaya setempat sebelum program pembangunan infrastruktur dijalankan. Pemerintah perlu mengingat kembali bahwa objek pembangunan infrastruktur adalah masyarakat Papua itu sendiri dan tujuan dari pembangunan infrastruktur tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Papua serta mewujudkan mimpi 'surga' bagi Orang Asli beragam permasalahan yang ada di masyarakat Papua, pembangunan infrastruktur di Papua tidak bisa dibebankan kepada salah satu pihak tertentu. Seluruh pihak baik dari pemerintah pusat maupun daerah serta seluruh lapisan masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap terselenggaranya pembangunan infrastruktur di wilayah Papua. Keberhasilan pembangunan infrastruktur di wilayah Papua akan menjadi modal utama dalam upaya mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Czi Yusfi Fitrawa, Pemenang Lomba Karya Tulis PUPR Favorit 1 Kategori Umum mul/ega . 401 114 419 130 44 352 76 394

pemerintah indonesia giat membangun jalan sehingga membuka