Sedikit musibah terjadi saat kemarin saya mengupdate BIOS dari laptop ASUS A46CA ke versi terbarunya, jadi pada proses flashing ROM malah berhenti di 99% dan sampai 1 jam tidak selesai – selesai. Karena takut ada apa – apa akhirnya saya restart dan disinilah masalahnya, cuma muncul logo ASUS saat booting tapi tidak masuk – masuk ke loading Windows. Waduh… 🙁Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat masalahnya ada pada BIOS, entah layar hitam cuma muncul teks saja, muncul logo pabrikan motherboardnya, langsung masuk setting, atau muncul bunyi – bunyian. Yang pasti hampir semuanya menandakan masalah fatal. Sekarang mari kita coba beberapa cara untuk mengatasinya selama masih bisa masuk setting BIOS tekan F2 atau DeleteSilahkan reset BIOS kembali defaultnya. Ini cara paling mudah dan biasanya sudah berhasil cukup dengan cara SecureBoot. Aktifkan CSM juga kalau urutan booting sudah benar. Cek apakah menggunakan AHCI atau tidak, tes dengan dihidupkan atau dimatikan saja coba satu per satu, jangan semuanya secara bersamaan. Setelah mengganti satu konfigurasinya coba reboot komputer dan semoga kalau tidak bisa masuk BIOS? Masih ada solusinyaBerani bongkar? Coba cari jumper untuk reset CMOS dalam motherboard anda, atau lepaskan baterainya beberapa menit kemudian pasang kembali. Ini akan mereset BIOS juga. Untuk laptop ASUS coba tekan tombol CTRL+HOME saat booting BIOS, ini akan memanggil Crisis BIOS Recovery dan bisa dipulihkan settingnya dari akan saya update misal ada metode baru atau koreksi, terutama untuk merek – merek motherboard/notebook cerita soal update BIOS, prinsipnya kalau tidak rusak jangan diperbaiki. Kecuali anda memerlukan versi terbarunya atau ingin belajar. Walaupun sangat jarang gagal, tapi kalau bermasalah lebih repot lagi dibandingkan Windows rusak satu pertanyaan yang sering masuk adalah apakah bisa merusak motherboard? Saya bohong kalau bilang tidak mungkin, ada resiko tapi biasanya akan langsung dimatikan otomatis kalau dideteksi adanya masalah. Seperti kelebihan daya listrik atau kepanasan maka untuk perlindungan bisa langsung mati komputernya. Selama 10 tahun lewat saya mengupdate BIOS cuma kejadian rusak permanen 2, merek ABIT dan DFI dan ini pun sekitar 8 tahun lalu. Sedangkan motherboard dan laptop baru memiliki perlindungan lebih, minimal ada backup BIOS yang bisa digunakan untuk memulihkan konfigurasinya. Tinggal tahu tidak bermanfaat. 🙂Restartkomputer untuk kemudian masuk ke BIOS ( Tekan tombol Delete/ F2 yang ada pada keyboard. Tekan terus menerus sebelum proses booting berjalan). Jika sudah masuk ke menu BIOS, masuk ke menu Power Management. Pada bagian Port USB, Cari konfigurasi berupa menu 'Enable', klik menu tersebut. 4. Cek menggunakan Antivirus Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan Disaat Kamu sedang mengalami kerusakan komputer dan laptop jarang sekali mengira bahwasannya IC Bios Mengalami Kerusakan yang terkadang tidak diketahui melalui ciri khas yang dikeluarkan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab kerusakan pada IC bios serta cara flash recovery yang paling ampuh. Si Kecil IC bios memiliki manfaat yang penting dalam melakukan hubungan antara semua perangkat keras dengan motherboard agar dapat bekerja sama dan terhubung sempurna dalam kerja komputer dan laptop. Saat mengalami kerusakan tentu akan menggangu kerja yang seharusnya lancar misalnya booting yang gagal, atau lainnya. Dibawah ini LaeMurdani Telah menguraikan penyebab, ciri khas serta cara flash recovery IC bios yang mudah dan ampuh dalam mengalami crash ataupun kerusakan. Yuk lihat selengkapnya dibawah ini. PENYEBAB IC BIOS KOMPUTER dan LAPTOP RUSAK IC Bios tertanam sempurna didalam sebuah motherboard, ada beberapa penyebab kenapa Chip kecil ini bisa mengalami kerusakan yang akhirnya mengganggu sistem dari kerja komputer yang sebelumnya maksimal. Terkadang sebagai pengguna awam tidak mengetahui bahwasannya kebiasaan yang selama ini dilakukan ternyata berdampak negatif dan dapat menjadi penyebab dari kerusakan bios di laptop atau komputer dengan merk asus, hp, acer, vaio dan lainnya. Dengan mengetahui dan memahami apa hal yang menyebabkan kerusakan pada IC Bios maka kita akan lebih dapat menjadi agar terhindar dari rusaknya. Dibawah ini kami telah Uraikan secara terperinci, jelas dan mudah dipahami Overheating panas berlebih pada processor Kerusakan Komponent IC yang terdapat pada motherboard yang bisa saja terjadi oleh karena korsleting listrik atau panas berlebih yang dihasilkan dari daya yang kelebihan atau bahkan atau panas berlebih dalam komponen komputer sangat berdampak buruk terhadap hampir seluruh perangkat. oleh karenanya selalu jaga suhu dari laptop milikmu agar IC Bios di motherboard tetap aman. Overclock yang salah atau Berlebihan Untuk mencegah agar IC Bios yang di motherboard tidak mengalami kerusakan yang fatal dan akhirnya membutuhkan Flash Recovery, maka ada beberapa hal yang wajib dan perlu untuk dilakukan dalam keseharian diantaranya Selalu menjaga suhu komputer agar tidak terjadi overheat, salah satunya adalah dengan tidak menggunakan laptop di tempat yang tertutup rapat seperti diletakkan di kasur atau suhu kamar yang panas.Hindari menempatkan komponen motherboard di tempat yang berdebu agar komputer jangan sampai menghisap kotoran yang berakhibat akan menghambat proses pendinginan atau sebaiknya kamu sering melakukan pembersihan heatsink atau benturan motherboard terlebih di laptop ataupun komputer, karena akan menimbulkan kerusakan pada komponen IC Bios ataupun periksa apakah setiap komponen IC Bios atau yang lain terhubung dengan benar ke soket, atau apakah ada bagian kabel yang terjepit atau benda lain yang menempel pada komponen terbaik adalah menggunakan penstabil tegangan untuk menjaga bahwasannya daya dan tegangan drop atau kelebihan agar menghindari tegangan rendah atau beban berlebih. CIRI KHAS dari BIOS KOMPUTER RUSAK YANG JARANG DISADARI Layar blank saat komputer dinyalakan Ciri khas pertama yang mudah dikenali dari rusaknya IC Bios ialah layar menjadi hitam saat komputer atau laptop dihidupkan. Untuk komputer, pertama-tama coba periksa apakah kabel koneksi CPU dan layar sudah benar. Jika tidak ada masalah dengan kabel, mungkin itu masalah CPU atau BIOS. Pada laptop kamu dapat memastikan bahwa terdapat masalah yang serius pada komponen komputernya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, bagian CPU harus dibongkar agar dapat terlihat lebih jelas. Kami menyarankan agar kamu menyerahkan kepada teknisi yang berpengalaman agar lebih tenang dan nyaman. Keyboard tidak terdeteksi Ciri khas berikutnya ialah keyboard yang tidak berfungsi dengan baik. Mungkin pada awalnya Anda akan mengira ada masalah dengan keyboard. Jika menurut Anda demikian, coba ganti keyboard lama dengan satu atau keyboard baru yang masih digunakan tetapi berfungsi dengan baik. Jika Anda masih tidak dapat menggunakan keyboard lama, coba gunakan keyboard di komputer teman Anda sebagai tes. Jika sobat kamu tidak mengalami masalah yang serius, maka bisa dipastikan bahwa masalahnya ada pada CPU, terutama pada bagian BIOS. Ini juga berlaku untuk laptop juga loh ya. Sering Terjadi Blue Screen Saat menyalakan komputer atau laptop, blue screen sering sekali muncul. Jika ini terjadi pada komputer dan laptop Anda, Anda dapat menentukan bahwa ada masalah besar dengan bagian BIOS komputer atau motherboard laptop. Memang mudah untuk mengetahui tanda-tanda ini. Biasanya sih Windows mungkin telah mengalami corrupt, yang mungkin terjadi karena seringnya laptop mengalami restart atau mati sendiri. Sudah mencoba instal ulang namun masih saja terjadi blue screen. Kalau terus berulang, bisa saja ini sebagai ciri khas dari kerusakan IC bios. Gagal Booting Salah satu alasan mengapa komputer tidak dapat masuk seperti normal biasanya adalah karena bios tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Proses booting sendiri sangat penting di komputer dan laptop guna memulai dan memperkenalkan segala device yang berfungsi pada notebook. Proses booting itu sendiri sebenarnya tidak memakan waktu yang lama, sehingga pengguna seharusnya tidak butuh berlama-lama saat ingin menggunakan perangkatnya. Oleh karena itu, jika BIOS rusak, ini juga salah satu ciri khas yang paling sederhana. Suara Speaker Tidak Keluar Ciri khas lain dari kerusakan BIOS adalah terkadang speaker di komputer atau laptop tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal semacam ini sangat mudah dilihat dan diketahui. Misalnya pada laptop, saat speaker laptop tidak berfungsi, coba gunakan headphone, speaker eksternal, earphone atau alat bantu dengar lainnya. Jika suara berasal dari headset, speaker eksternal, atau headset, ini dapat berarti bahwasannya speaker di dalam notebook atau di BIOS telah terjadi kegagalan. Ini juga berlaku untuk komputer. Tidak Terdeteksi CD / DVD Room Jika komputer atau laptop Anda memiliki CD-ROM dan Anda mencoba menjalankan CD atau DVD tetapi tidak terdeteksi, mungkin ada masalah dengan bagian CD-rom atau bagian BIOS dari komputer atau laptop. Untuk hal ini, kemungkinan kerusakan BIOS masih menjadi tanda tanya. Sebab, hal ini tidak hanya merusak BIOS, tetapi juga CD-ROM, terutama lensa optik atau CD / DVD itu sendiri namun ini dapat menjadi pertanda serta ciri khas yang perlu diperhatikan. Komputer dan Laptop Mati TOTAL Jika BIOS pada komputer rusak terlalu parah, akibatnya laptop dan komputer akan gagal total dalam melakukan pekerjaan dalam booting atau hidup. Kerusakan BIOS parah ini juga merupakan salah satu alasan kematian total yang terjadi pada laptop. Jika ini masalahnya, Anda harus mencoba memperbaikinya sendiri atau segera mengirimkannya ke service center terpercaya untuk perawatan lebih lanjut. Kita dapat melihat bahwa kegagalan BIOS akan mempengaruhi fungsi komputer. Tetapi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Karena kerusakan seperti itu masih cukup wajar dan bisa diperbaiki. Itu saja, Anda harus memilih jenis BIOS yang dapat Anda gunakan di komputer atau laptop Anda nantinya. Semoga ini akan menginspirasi Anda dan kita semua. CIRI KHAS IC BIOS LAPTOP RUSAK dan HARUS DI FLASH Flash Bios merupakan solusi untuk memperbaiki laptop yang rusak. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengganti file Bios dengan file baru yang baru dan tidak berantakan. Penyebab kerusakan BIOS biasanya File yang terdapat pada IC bios bisa saja rusak dan menjadi tidak terbaca oleh karena kerusakan yang terjadi seperti pada penjelasan diatas dan akhirnya tidak mampu bekerja maksimal seperti biasanya. Dibawah ini telah kami uraikan bagaimana ciri khas dari bios yang yang meminta di flash ulang ialah Laptop masih bisa dihidupkan namun keadaan layar tidak nyala bukan berarti kerusakan Layar / LC komputer ya Ampere Daya dalam keadaan normal, dan bukanlah alasan karena power kekurangan daya yang dibutuhkan dalam menghidupkan komputer atau pada level normal. Anda dapat memeriksa motherboard mulai dari 19V, 5 / 3V, dll. Tegangan dipusatkan pada induktor, sehingga Anda dapat memeriksa semua induktor yang lebih besar untuk tegangan atau penurunan dari Masalah Overheating Panas Berlebih AKHIR KATA Apabila kamu mendapati ciri khas diatas sesuai yang diuraikan tadi, maka kemungkinan terbesar ialah mungkin sudah waktunya bios untuk di flash ulang dan sebagai signal rusak. Pastikan secara mantap bahwasannya versi masih sesuai dengan sebelumnya sesuai dengan spesifikasi laptop yang kamu punya. Jangan pernah lupakan untuk melakukan backup bios terlebih dahulu sebelum melakukan bios, guna menghindari kegagalan flash bios yang dapat berakibat Artikel diatas Bermanfaat dan silahkan bagikan atau share kepada teman atau kerabat yang membutuhkan sebagai Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan. 1 Nonaktifkan AHCI di BIOS Pertama masuk ke dalam BIOS Anda terlebih dahulu. Setelah itu pergi ke menu Main > Sata Mode > Disable AHCI. Catatan : Jika tidak ada Disable, pilih opsi lain seperti Without RAID, atau pilihan lainnya. Setiap merek Laptop / PC juga memiliki tampilan BIOS yang berbeda, jadi sesuaikan posisi menu AHCI ini di BIOS Anda. Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Cara Memperbaiki Komputer Tidak Mau Booting Fokus Utama Apa itu BIOS? Pesan kesalahan Menu Masalah penyimpanan Penggantian CMOS Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Masalah komputer tidak mau booting bisa membuat frustasi. Baik ketika sedang merakit atau ketika sistem Anda tiba-tiba berhenti bekerja, barangkali sulit mengetahui mulai dari mana memperbaikinya. Kesulitan bertambah jika Anda tidak dapat mengakses sistem operasi karena masuk bios pun tidak bisa karena masalah booting. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah yang harus diambil jika komputer Anda menyala dan layar Anda berfungsi, namun tidak memungkinkan Anda mengakses sistem operasi OS dan terj ebak di layar BIOS. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini, jadi kita akan membahas sebagian masalah yang lebih umum untuk mencoba dan membuat sistem Anda kembali beroperasi dan berjalan. Perhatikan jika komputer Anda tidak menyala sama sekali — maksudnya tidak ada yang terjadi ketika menekan tombol daya, atau ketika ditekan komputer menyala sebentar lalu mati lagi — kami telah menangani rangkaian masalah itu di sini. Jika Anda mampu mengakses OS, tetapi masih mengalami masalah, maka Anda perlu melakukan beberapa pemecahan masalah perangkat lunak. Ada banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk masalah seputar os dengan OS. BIOS Basic Input/Output System, adalah perangkat lunak yang disimpan di motherboard Anda yang memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat keras sistem dan mengontrol fungsi dasar seperti prioritas boot. Motherboard yang lebih baru menggunakan UEFI sebagai ganti BIOS. UEFI adalah versi peningkatan dari perangkat lunak yang dirancang untuk lebih ramah-pengguna dan memastikan kompatibilitas dengan perangkat keras yang lebih baru. Anggap saja sebagai sistem operasi sederhana untuk motherboard Anda yang memberitahu komputer cara memulai. BIOS adalah yang Anda lihat sebelum sistem operasi dimuat, dan biasanya terdiri dari menu teks atau antarmuka sederhana yang memungkinkan Anda mengontrol fungsi dasar perangkat keras. Ini termasuk memodifikasi instruksi startup dan pemecahan masalah. BIOS dapat bervariasi di antara motherboard, jadi tidak ada instruksi universal untuk operasi. Walaupun antarmuka bervariasi menurut pabrikan, fungsinya serupa. Untuk pertanyaan mengenai BIOS yang spesifik, periksa dokumentasi motherboard Anda. Bergantung pada situasi spesifik Anda, mungkin perlu beralih ke bagian spesifik artikel ini. Jika Anda telah menghubungkan periferal USB baru seperti keyboard, mouse, atau headset, lanjutkan membaca. Jika Anda baru saja menambahkan perangkat penyimpanan baru, mulailah dengan bagian "Memperbarui BIOS Anda". Jika komputer Anda belum pernah berhasil boot, bagian "Pesan Kesalahan BIOS" mungkin menjadi tempat terbaik untuk memulai. Berikut penjelasan untuk memperbaiki booting dan cara setting bios agar langsung masuk ke os seperti windows. Menghilangkan faktor Eksternal Sebelum mengubah pengaturan apa pun, coba lepaskan semua periferal yang terhubung dari komputer Anda. Termasuk apa saja selain dari kabel daya, kabel layar yang terhubung ke monitor Anda, dan keyboard untuk menyusuri menu. Periferal yang terhubung seperti hard drive eksternal atau bahkan mouse bertenaga USB yang berpotensi menyebabkan masalah pada daya, konflik driver, atau masalah dengan urutan booting, dan dapat mencegah sistem boot ke OS. Jika sistem Anda berhasil boot ke OS tanpa ada perangkat yang terhubung, hubungkan setiap perangkat satu per satu, dan restart hingga Anda menemukan periferal yang menyebabkan masalah. Pesan Kesalahan BIOS Setelah Anda telah menghilangkan periferal eksternal sebagai biang keladinya, saatnya memeriksa pesan kesalahan BIOS. Seringkali, jika BIOS mendeteksi masalah perangkat keras, ia akan memberi tahu bahkan sebelum Anda memiliki akses ke menu BIOS. Pesan kesalahan akan bervariasi, bergantung pada BIOS yang Anda gunakan dan masalah yang dialami, tetapi inilah beberapa contoh untuk referensi Kipas CPU tidak terdeteksi - Masalah kipas atau pendingin. Kesalahan Perangkat BOOT - Ada masalah dengan salah satu drive penyimpanan Anda. Jika Anda menemukan suatu kesalahan, dan tidak jelas dengan apa masalah itu berkaitan, lihat spesifikasinya dalam dokumentasi motherboard Anda atau di online. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengidentifikasi lokasi masalah dan mengambil langkah berikutnya untuk memperbaikinya. Jika Anda masih kesulitan masuk ke OS setelah menjelajahi dan menangani pesan kesalahan, mungkin saatnya mereset BIOS Anda ke keadaan default. Memulihkan ke Default Sebuah kata peringatan BIOS mengontrol operasi mendasar sistem Anda, jadi berhati-hati saat membuat perubahan. 1. Jika belum masuk ke sana, akseslah Menu BIOS Anda. Proses ini akan bervariasi, bergantung pada pabrikan, tetapi biasanya melibatkan penekanan tombol tepat setelah menyalakan sistem Anda — seringkali tombol F2 atau DEL. Kebanyakan sistem akan memberitahu tombol yang sesuai di layar tepat setelah booting. Tekan tombol ini berulang kali begitu menyalakan sistem, dan Anda akan menemukannya sendiri di menu BIOS. 2. Kembalikan ke pengaturan default. Anda perlu mengetahui cara melakukannya secara persis berdasarkan pabrikan motherboard Anda, tetapi opsi ini sering kali berada di bagian menu "Save and Exit". Ini akan mengembalikan pengaturan BIOS Anda ke default, yang mungkin membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh perubahan konfigurasi. Simpan dan restart untuk menerapkan perubahan. Memperbarui BIOS Anda Hal ini mungkin tidak relevan jika Anda menggunakan mesin rakitan pabrik, atau jika komputer Anda tadinya bekerja kemudian mulai gagal berfungsi, tetapi jika Anda sedang membangun PC baru, dan terutama jika Anda menggunakan motherboard lama, memperbarui BIOS barangkali akan sangat berguna saat memecahkan masalah booting. Sekali lagi, proses ini akan sedikit bervariasi, bergantung pada pabrikan, jadi sebaiknya lihat spesifikasinya. Pabrikan motherboard Anda mungkin memiliki dokumentasi prosedur yang sesuai dalam manual motherboard atau di online. Kebanyakan pabrikan memiliki proses yang berbeda, dan sebagian motherboard kelas atas bahkan memiliki fitur pembaruan otomatis. Memperbarui firmware dapat memecahkan masalah yang disebabkan oleh memasangkan perangkat keras lebih baru, seperti drive penyimpanan dengan kapasitas lebih tinggi, pada motherboard yang lebih lama. Penyimpanan OS diinstal pada drive penyimpanan, jadi kegagalan memuat OS dapat menjadi indikasi adanya masalah pada drive. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis masalah penyimpanan. Kita akan mulai dengan urutan boot. Urutan boot, atau prioritas boot, adalah urutan yang digunakan PC Anda untuk memindai opsi penyimpanan yang tersedia dan memutuskan mana yang akan diprioritaskan. Jika drive OS bukan berada pada posisi tertinggi dalam urutan boot, ini dapat menjelaskan penyebab OS tidak dimuat dengan benar. Penyesuaian pengaturan ini memungkinkan Anda boot dari disk atau penyimpanan eksternal, yang bisa sangat berguna untuk hal seperti pembaruan BIOS yang disebutkan di atas. Ini juga dapat menyebabkan masalah jika prioritas boot salah, atau jika sistem Anda tidak mendeteksi perangkat penyimpanan utama. 1. Keluarkan penyimpanan eksternal. Untuk menentukan urutan boot, restart sistem Anda, cabut penyimpanan eksternal atau drive flash, dan masuk ke BIOS dengan menekan tombol yang sesuai selama proses startup. 2. Masuk ke bagian Boot pada BIOS. Namanya mungkin sedikit berbeda, tetapi carilah bagian yang dikhususkan untuk penyimpanan, mungkin disebut menu Boot Priority atau Boot Order. 3. Menentukan Drive Boot yang tepat. Drive utama seharusnya menjadi tempat menginstal OS Anda. Jika Anda tidak tahu dari drive mana akan booting, Anda mungkin perlu mencarinya sendiri, karena kapasitas dan merek seringkali terlihat pada labelnya, dan informasi ini seringkali disebutkan juga dalam BIOS. Jika Anda tidak yakin drive mana yang berisi OS, nonaktifkan semua selain satu drive di BIOS, dan lihat apakah sistem bisa boot. Jika tidak, lanjutkan proses eliminasi hingga Anda menemukan drive yang tepat. Anda nanti dapat kembali ke BIOS dan mengaktifkan kembali drive penyimpanan lainnya. Pastikan saja drive berisi OS tersebut berada di bagian teratas daftar prioritas. 4. Simpan perubahan. Setelah Anda memprioritaskan dengan benar urutan boot, simpan perubahan dan keluar. Jika BIOS tidak mendeteksi drive Anda sama sekali, berarti disk berisi sistem operasi itu tidak muncul dalam menu urutan booting, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri atau cara konfigurasinya. Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang tepat untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Lihat panduan ini untuk informasi selengkapnya tentang boot dari SSD berbasis-NVMe*. Selengkapnya tentang PCIe*, UEFI, dan Penyimpanan Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang sesuai untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, misalnya, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, dan/atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Masalah Perangkat Keras Jika dahulu sistem Anda berhasil boot, tetapi BIOS tidak lagi mendeteksi drive penyimpanan, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri. Jika demikian masalahnya, inilah saatnya memecahkan masalah perangkat keras, yang akan melibatkan pembukaan sistem Anda. Sebelum melakukannya, pastikan untuk mencabut kabel daya Anda, pastikan Anda mengetahui cara paling aman untuk membuka casing, dan ingat jika bekerja pada sistem rakitan pabrik hal itu mungkin berpotensi melanggar garansi Anda. Tanyakan pada pabrikan sistem Anda jika itu persoalannya. Setelah sistem Anda dibuka, periksa apakah kabel ke drive penyimpanan Anda terhubung dengan benar dan tidak longgar. Jika Anda menggunakan drive periksa apakah drive telah terpasang di slot yang benar pada motherboard Anda. Jika semua sepertinya baik-baik saja, mungkin ini saatnya melepas penyimpanan Anda dan mengujinya pada sistem lain yang setahu Anda normal. Jika Anda dapat memasang drive ke sistem lain yang berfungsi untuk keperluan pengujian, itu lebih bagus. Jika tidak, ada beberapa adapter USB yang akan memungkinkan Anda memasang drive ke port USB sistem lain untuk memeriksa apakah drive tersebut terdeteksi. Ini akan memungkinkan Anda mengetahui apakah OS lain mampu mendeteksi drive tersebut, dan menjalankan pemeriksaan diagnostik menggunakan alat seperti Windows Disk Utility untuk menentukan status drive. Jika perangkat penyimpanan tersebut tetap tidak terdeteksi, bahkan pada sistem yang berbeda, ini bisa berarti drive tersebut telah gagal. Jika drive tidak lagi beroperasi, ini mungkin saatnya mulai mencari penggantinya. CMOS Walaupun bukan kejadian yang umum, kadang-kadang masalah baterai CMOS dapat mencegah sistem Anda memulai dengan benar. Baterai CMOS complementary metal–oxide–semiconductor pada motherboard Anda adalah chip bertenaga baterai yang menyimpan informasi penting seperti pengaturan dasar perangkat keras dan tanggal. Kegagalan CMOS seringkali ditunjukkan oleh jam yang direset terus-menerus, atau pesan kesalahan BIOS yang melibatkan CMOS. Masa pakai baterai ini biasanya sekitar satu dekade pada kondisi penggunaan umum, tetapi hal ini dapat bervariasi. Jika Anda menggunakan motherboard yang lebih lama atau bekas, sebaiknya cobalah memeriksa apakah baterai beroperasi dengan benar. Harganya relatif terjangkau, dan proses penggantian biasanya mudah. 1. Temukan baterainya. Temukan CMOS pada motherboard Anda baterai perak pipih berbentuk koin Jika Anda kesulitan menemukannya, baca dokumentasi motherboard Anda. 2. Pasang kembali baterainya. Sebelum mencoba pengganti, tarik baterainya hingga lepas, dan pasang kembali. Baterai seharusnya cukup mudah dilepas. Mungkin ada pengunci atau klip yang menahannya, tetapi biasanya dapat mudah dilepas dengan tangan atau pelan-pelan dengan obeng, dan diganti dengan cara yang sama. 3. Lepaskan dan ganti baterai CMOS. Jika pemasangan kembali tidak memperbaiki masalah, coba penggantinya. Baterai CMOS paling umum adalah CR2032, tetapi bila melepas baterai, pastikan Anda mencatat fiturnya untuk menemukan pengganti yang identik. 4. Restart sistem Anda. Setelah Anda berhasil memasang kembali atau mengganti baterai, restart sistem Anda, dan masuk ke BIOS. Anda nanti perlu mengembalikan pengaturan tanggal dan waktu, simpan, dan keluar. Perangkat Keras Lainnya Selain penyimpanan, mungkin saja ada perangkat keras lain yang menyebabkan kegagalan boot, terutama jika ditunjukkan oleh pesan kesalahan. Ada baiknya memeriksa semua pengkabelan Anda, dan memastikan semua perangkat keras lain telah dipasang dengan benar jika tidak ada yang lain bekerja. Anda dapat mengikuti panduan ini untuk uraian langkah-demi-langkah cara menguji perangkat keras Anda satu-demi-satu, dan lihat apakah hal ini memecahkan masalah. Pengujian Lebih Lanjut Jika Anda telah mencoba semua rekomendasi di atas dan tetap terjebak di layar BIOS, menguji konfigurasi perangkat keras saat ini dengan motherboard baru mungkin menjadi langkah berikutnya yang berguna. Ini mengharuskan pemasangan kembali CPU, pendingin, komponen lain, tetapi akan membantu menghilangkan motherboard sebagai masalahnya. Pengujian dengan perangkat keras pengganti selalu ideal jika Anda memiliki pilihan itu, dan bisa sangat berguna jika BIOS mengarahkan Anda ke komponen tertentu. Kebanyakan masalah PC dapat diperbaiki, tetapi jika Anda bekerja dengan sistem yang lebih lama, mungkin inilah saatnya upgrade. Perangkat keras komputer dapat bertahan lama bila dirawat dengan benar, tetapi karena teknologi PC semakin maju, komponen yang paling andal sekalipun pada akhirnya perlu diperbarui demi pengalaman pengguna yang ideal. Pelajari Lebih Lanjut Buka Inti Bermain Game Dapatkan saran dari para profesional game internasional dan pakar teknologi game Intel. Semua hal tentang game Anda dapat menjadi jauh lebih baik. Ikhtisar Faktor Eksternal Kesalahan BIOS Mengembalikan ke Default Memperbarui BIOS Penyimpanan PCIe & UEFI Perangkat Keras CMOS Perangkat Keras Lainnya Pelajari Lebih Lanjut Informasi Produk dan Performa 1Fitur dan keunggulan teknologi Intel bergantung pada konfigurasi sistem dan mungkin memerlukan perangkat keras yang didukung, perangkat lunak, atau aktivasi layanan. Performa beragam tergantung pada konfigurasi sistem. Tidak ada produk atau komponen yang bisa sepenuhnya aman. Tanyakan pada pabrikan atau retailer sistem Anda atau pelajari selengkapnya di
Atausesuaikan dengan yang tertera di body-nya. Jika tidak berhasil: buka casing laptop sampai anda bisa menjangkau power adapter pada motherboard. Dengan adaptor tercolok jaringan listrik, ukurlah voltase pada motherboard.
Penulis sudjiwoe 2 Menit Membaca BIOS Basic Input/Output System pada laptop adalah software yang sangat penting dan bertanggung jawab untuk mengatur perangkat keras di dalamnya. Jika BIOS pada laptop Anda mengalami kerusakan, maka laptop tidak akan dapat booting dan menjadi tidak berguna. Namun, jangan khawatir, berikut adalah cara-cara untuk memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop 1. Melakukan Reset BIOS Jika laptop Anda tidak dapat booting dan muncul pesan error yang berkaitan dengan BIOS, maka Anda dapat mencoba melakukan reset BIOS. Caranya adalah dengan membuka casing laptop dan mencari jumper berlabel “CLRP1” atau “CLEAR CMOS”. Setelah ditemukan, lepaskan jumper tersebut selama beberapa detik dan pasang kembali. Kemudian, hidupkan laptop dan coba booting kembali. Jika berhasil, maka BIOS pada laptop Anda telah di-reset. 2. Mengganti Baterai CMOS Baterai CMOS pada laptop bertanggung jawab untuk menyimpan pengaturan BIOS dan waktu sistem. Jika baterai CMOS sudah habis atau rusak, maka pengaturan BIOS akan hilang dan laptop tidak dapat booting. Untuk mengganti baterai CMOS, Anda perlu membuka casing laptop dan mencari baterai kecil yang terletak di motherboard. Ganti baterai tersebut dengan yang baru dan hidupkan laptop kembali. 3. Flashing BIOS Jika kedua cara di atas tidak berhasil memperbaiki BIOS pada laptop Anda, maka Anda bisa mencoba flashing BIOS. Flashing BIOS adalah proses untuk mengganti firmware BIOS dengan versi yang baru atau yang sama. Caranya adalah dengan mendownload firmware BIOS dari website resmi produsen laptop Anda dan membuat bootable USB. Kemudian, masuk ke BIOS dan pilih opsi untuk meng-upgrade firmware BIOS melalui USB. Setelah proses selesai, restart laptop Anda. 4. Menghubungi Service Center Jika semua cara di atas tidak berhasil memperbaiki BIOS pada laptop Anda, maka Anda perlu membawa laptop Anda ke service center resmi produsen laptop Anda. Di sana, teknisi akan memeriksa dan memperbaiki laptop Anda dengan menggunakan peralatan dan software yang tepat. Dalam kesimpulan, BIOS pada laptop sangat penting dan kerusakan pada BIOS dapat membuat laptop menjadi tidak berguna. Namun, dengan melakukan reset BIOS, mengganti baterai CMOS, flashing BIOS, atau membawa laptop ke service center, Anda dapat memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop Anda. Selamat mencoba! 1 Komputer tidak bisa booting dan mati total. Komputer yang mati total atau tidak ada tampilan dan bahkan tidak ada suara sama sekali, coba di cek terlebih dahulu arus listrik dan periksa kondisi power supply komputernya. Cek kabel-kabel yang terpasang, mulai itu dari kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel power ke monitor, kabel monitor ke Hai kawan pada artikel sebelumnya kalian tentunya telah membaca bahwa laptop mimin gagal booting, nah setelah ditelusuri salah satu kemungkinannya adalah dikarenakan kerusakan pada IC Bios Laptop / Komputer, sambil belajar maka mimin putuskan untuk mengulas tentang bagaimana cara mengatasi IC Bios Rusak beserta Penyebab dan ciri - Mengatasi IC Bios RusakSebelum masuk pada pembahasan utama tentang bagaimana cara mengatasi IC Bios Laptop / Komputer Rusak, kita harus tahu dulu apa itu IC IC Bios adalah Hardware atau perangkat keras yang merupakan bagian penting dari motherboard dimana tugasnya adalah untuk mengenali perangkat - perangkat yang terhubung dengan laptop atau Komputer Juga Cara Pakai WiFi ID Di LaptopBahkan saking pentingnya beberapa teknisi dan ahli komputer mengatakan bahwa IC Bios merupakan bagian pokok dari Motherboard dimana ketika ada kerusakan atau salah pemasangan akan menyebabkan perangkat anda tidak dapat dioperasionalkan hingga diperbaiki oleh kerusakan pada IC bios akan menyebabkan komputer tidak dapat mengenali perangkat yang kan terhubung dengan komputer dan laptop anda dimana itu berarti laptop ada IC Bios RusakRusaknya IC bios dapat disebabkan oleh beberapa hal, bahkan hal tersebut sering kita lecehkan ketika sedang menggunakan Komputer dekstop ataupun laptop seperti Fraimeware Bios yang digunakan tidak cocok dengan komputer atau Update " mematikan laptop atau pc ketika proses update belum selesai "Salah memasang IC BiosGagal Flash dan beberapa penyebab - Ciri Bios RusakAda beberapa ciri ciri yang menandakan bahwa IC bios Laptop / Komputer anda rusak yaitu antara lain 1. Gagal BootingNah ciri pertama yang menandakan bahwa IC Bios rusak adalah gagal booting seperti laptop admin kemaren hal ini dikarenakan bios tidak dapat mengenali dan menjalankan tugas yang sendiri merupakan proses penting dalam langkah awal mengoperasionalkan Laptop atau Komputer dimana saat semua register prosesor diatur kosong dan status mikroprosesor/prosesor diatur booting merupakan suatu proses mengoperasionalkan laptop / komputer yang penting, Hal ini karena padaproses inilah laptop akan mengenali hardware yang akan tersambung. Dan seharusnya proses boating sendiri hanya memakan waktu sedikit dan cepat tergantung spesifikasi laptop 2. Layar Laptop Blackscreen atau BlankCiri selanjutnya yang menjadi tanda pengenal bahwa IC Bios rusak adalah terjadinya blacksreesn atau blank pada layar laptop / komputer anda saat akan untuk memastikan layar blank/hitam karena IC Bios rusak kalian harus memastikan dahulu bahwa kabel yang ke layar sudah terpasang baik dan dalam keadaan baik. Hal ini karena Bisa jadi blacksreen dikarenakan ada kabel rusak atau tidak tersambung dengan Bluesreen atau layar biruNah Ciri lainnya yang bisa menandakan bahwa ada kerusakan dalam IC Bios adalah sering terjadinya bluescreen pada saat kita akan menyalakan komputer dekstop atau laptop bila itu kejadian terus menerus dan sering terjadi maka kalian harus wasapada akan terjadinya kerusakan pada iC bios komputer Speaker Tidak berfungsiKejanggalan lain yang dapat merupakan ciri khas IC Bios rusak adalah speaker laptop tidak dapat mengeluarkan suara atau tidak berfungsi dengan baik seperti Juga Cara Mengatasi Memori Penuh Tanpa Menghapus Aplikasi Di HP AndroidUntuk memastikannya kalian dapat mencoba menggunakan earphone atau speaker eksternal atau alat bantu pendengaran lainnya untuk memastikan bahwa speaker benar benar tidak berfungsi,5. Mati TotalNah ciri terakhir dan hampir dipastikan sebagai salah satu ciri IC Bios rusak adalah saat laptop atau komputer dekstop kita mati total tak ada tanda - tanda kehidupan seperti mesin nyala, bluescreen dllBahkan bukan hanya menandakan Ic bios rusak ringan, Namun ketika laptop mati total itu menandakan bahwa kerusakan yang terjadi sudah pada level akut atau parah ya Memperbaiki IC Bios Laptop / KomputerNah masuk pada pembahasan utama tentang cara memperbaiki IC Bios laptop Asus, Acer, HP atau berbagai merek lainnya, sebelumnya kita siapkan perlengkapan yang harus ada saat proses perbaikan ya yang harus disiapkan itu adalah EEPROM CH4A lengkap dengan software programernya ya, Program Bios Pastikan sesuai dengan merk laptop/komputer , Laptop Pendamping , Penjepit atau Chip Soic 8 serta seperangkat alat - LangkahnyaSiapkan alat - alat yang telah saya sampaikan diatas pada satu tempat sehingga mudah digunakanLepas Casing Komputer atau laptopKeluarkan chip bios yang tidak berfungsi dari motherboardnya dan sisihkan agar tetap chip bios yang berfungsi dari motherboard yang berfungsi dan masukkan ke motherboard lain, tetapi jangan menekannya sepenuhnya ke soketnya. Tempatkan chip hanya dengan konektornya menyentuh kontak soket dengan boot motherboard dengan chip bios yang dipasang sementara. Anda harus mem-boot sistem ke floppy disk yang berisi bios dan penginstal yang benar untuk motherboard yang rusak. Jangan flash chip bios yang hati-hati gunakan penarik chip atau sepasang obeng kecil untuk melepaskan chip bios yang berfungsi dari soketnya. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh logam apa pun dengan alat ini, karena Anda harus membiarkan sistem berjalan untuk ini. Sisihkan chip bios yang chip bios yang rusak dengan kuat ke dalam slot di motherboard yang sedang berjalan. Sekali lagi, berhati-hatilah untuk tidak menyentuh logam apa flash pada bios yang rusak dengan mengikuti petunjuk di Cara Memperbarui BIOS Komputer RebootJika berhasil, pasang kembali chip bios yang berfungsi di KataNah demikianlah kawan cara mengatasi IC Bios Yang Rusak yang dikutip mimin dari wikihow. lakukan langkah - langkah diatas dengan hati hati dan cermat ya, karena kesalahan langkah akan dapat membuat laptop atau komputer anda rusak makin parah, semoga membantu. namun bila cara diatas belum berhasil kami menyarankan segera bawa ke tempat servive langganan anda, hal ini tentunya guna mencegah kerusakan lain terjadi pada perangkat anda. Artikel ini telah dipublikasikan di Blog literacy militer dengan judul Cara Mengatasi IC Bios Rusak Caramengatasinya: Silakan install atau reinstall driver yang telah terpasang. Tujuannya, untuk memperbaiki barangkali ada file driver yang corrupt. Sobat bisa coba untuk update driver ke yang lebih baru (Kalau ada). Untuk setting, coba cek di control panel. Jangan sampai setting sounds atau speaker ada dalam mode disable. 3. Unduh PDF Unduh PDF Artikel wikiHow ini akan menunjukkan kepada Anda cara mengatur ulang BIOS singkatan dari Basic Input/Output Settings ke pengaturan bawaannya pada komputer Windows. Anda bisa melakukan pengaturan ulang pada hampir semua komputer dari halaman BIOS. Akan tetapi, jika Anda tidak bisa mengakses BIOS, Anda perlu mengatur ulang dengan membuka penutup komputer dan mencabut baterai CMOS dari papan induk motherboard. Jika Anda menggunakan komputer desktop, Anda juga bisa mengatur ulang sakelar jumper pada papan induk. Terkadang, pembukaan penutup komputer akan membatalkan garansi produk. Selain itu, Anda berisiko membuat kerusakan permanen pada komputer ketika membukanya. Jika Anda tidak bisa mengakses halaman BIOS, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah membawa komputer ke departemen atau bagian teknologi daripada melakukan pengaturan ulang sendiri. 1 Jalankan ulang komputer. Buka menu “Start” , klik ikon daya , dan klik “Restart”. Jika komputer terkunci, klik halaman kunci, dan klik ikon daya yang berada di pojok kanan bawah layar. Setelah itu, pilih “Restart”. Jika komputer dalam keadaan mati, cukup tekan tombol/atau alihan daya "On" perangkat. 2 Tunggulah hingga halaman pembuka awal komputer ditampilkan. Setelah muncul, Anda bisa melihat jendela terbatas untuk menekan tombol pengaturan ulang. Jika pesan "Press [tombol] to enter setup" atau semacamnya ditampilkan bagian bawah layar, kemudian menghilang, Anda perlu menjalankan komputer dan mencoba menekan kembali tombol yang tepat. Tip Anda sebaiknya mulai menekan kombinasi tombol pengaturan ulang segera setelah komputer dijalankan. 3 Tekan tombol Del atau F2 secara berulang untuk masuk ke halaman pengaturan. Tombol yang perlu ditekan mungkin berbeda. Dalam situasi ini, gunakan tombol yang ditetapkan untuk mengakses BIOS. Jika tombol Del atau F2 tidak bekerja, cobalah tekan tombol F8 F10 Esc atau Tab ↹. Umumnya, Anda bisa menekan tombol "F" mis. “F2” untuk mengakses BIOS. Tombol ini ditampilkan di bagian atas papan tik. Anda mungkin perlu mencari dan menahan tombol Fn sambil menekan tombol "F" yang tepat. Anda bisa mengacu kepada buku panduan penggunaan komputer atau halaman dukungan daring untuk mengetahui tombol BIOS komputer. 4 Tunggulah hingga BIOS dimuat. Setelah menekan tombol pengaturan ulang, BIOS akan dimuat. Proses ini hanya memakan waktu beberapa saat. Setelah selesai dimuat, Anda akan dibawa ke menu pengaturan BIOS. Jika Anda tidak bisa mengakses BIOS karena halaman BIOS terkunci kata sandi atau rusak, gunakan metode lain yang ditampilkan di artikel ini. 5 Carilah opsi "Setup Defaults". Penempatan dan label opsi ini berbeda untuk setiap BIOS, tetapi umumnya opsi ini dilabeli sebagai "Reset to Default", "Factory Default", "Setup Defaults", atau semacamnya. Opsi ini mungkin berada di salah satu tab, atau ditampilkan di dekat tombol navigasi. Jika BIOS Anda tidak memiliki opsi ini, gunakan salah satu metode lain di segmen ini. 6 Pilih opsi "Load Setup Defaults" dan tekan tombol ↵ Enter. Gunakan tombol panah untuk memilih opsi. Setelah tombol ↵ Enter ditekan, umumnya BIOS akan segera diatur ulang. Sekali lagi, label opsi yang dipilih mungkin berbeda untuk setiap BIOS. 7Simpan perubahan dan konfirmasi pilihan jika perlu. Sering kali, langkah ini mencakup proses keluar dari halaman BIOS. Komputer akan dijalankan ulang secara otomatis. Jika Anda perlu mengubah pengaturan BIOS setelah diatur ulang, Anda harus menjalankan kembali komputer dan mengakses halaman BIOS untuk membuat perubahan. Iklan 1 Matikan komputer. Gunakan menu “Start” untuk mematikan komputer, atau tekan dan tahan tombol daya komputer hingga perangkat mati. Jika Anda menggunakan komputer desktop, biasanya Anda bisa mematikan CPU secara keseluruhan dengan menekan sakelar yang ada di bagian belakang kotak CPU. 2Cabut komputer dari sumber daya. Cabut kabel daya untuk komputer desktop dan kabel pengisi daya untuk laptop. 3Cabut baterai komputer jika perlu. Jika Anda menggunakan laptop atau komputer desktop dengan baterai cadangan, lepaskan baterai dari perangkat sebelum melanjutkan. 4Hilangkan listrik statis sebelum melanjutkan. Sentuh permukaan logam tak bercat untuk menghilangkan listrik statis sebelum Anda membuka CPU. Menyentuh papan induk atau komponen internal komputer tanpa pentanahan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komputer. 5 Buka penutup luar CPU. Anda perlu mengakses papan induk komputer. Berhati-hatilah ketika membongkar atau menyentuh komponen dalam komputer karena pelepasan elektrostatis dapat dengan mudah merusak komponen yang sensitif. Pada kebanyakan produk laptop, Anda bisa mengakses baterai CMOS melalui panel lepas pasang yang ada di bagian bawah perangkat. Jika tidak ada panel, ada kemungkinan Anda perlu membongkar laptop untuk mengakses baterai. 6Lepaskan baterai CMOS. Baterai ini umumnya berada di dekat lubang slot PCI, tetapi penempatannya mungkin berbeda, tergantung kepada pabrik atau produsen papan induk. Baterai bisa saja tersembunyi di balik kartu ekspansi dan kabel. Umumnya, baterai ini merupakan baterai jam pipih 3V berbentuk bundar CR2032. Tip Baterai CMOS tidak selalu dapat dilepas. Jika baterai tidak bisa dipindahkan, jangan melepaskannya secara paksa. Sebagai alternatif, cobalah atur ulang jumper papan induk. 7Tekan tombol daya. Tekan dan tahan tombol daya komputer selama sekitar 10-15 detik untuk mengeluarkan sisa tenaga yang ada pada kapasitor. Dengan melepaskan daya, memori CMOS akan dikosongkan sehingga pengaturan BIOS dapat dikembalikan ke pengaturan bawaannya. 8Pasang kembali baterai CMOS. Dengan hati-hati, pasang kembali baterai CMOS pada tempatnya. Pastikan baterai dipasang dengan arah yang tepat. Sisi yang lebih kecil harus menghadap ke bawah. 9Pasang kembali komputer. Pasang dengan hati-hati dan ingatlah untuk melakukan pentanahan secara berkala. 10Hubungkan komputer ke sumber daya. Jika Anda mencabut kabel komputer dari steker dan/atau melepaskan baterai, sambungkan kembali kabel dan/atau pasang kembali baterai. 11Nyalakan kembali komputer. Anda mungkin perlu mengakses BIOS dan melakukan konfigurasi ulang opsi, termasuk opsi booting utama atau pengaturan tanggal dan waktu, tergantung kepada komputer yang digunakan. Iklan 1 Matikan komputer. Gunakan menu “Start” untuk mematikan komputer, atau tekan dan tahan tombol daya komputer hingga perangkat mati. Jika Anda menggunakan komputer desktop, biasanya Anda bisa mematikan CPU secara keseluruhan dengan menekan sakelar yang ada di bagian belakang kotak CPU. 2Cabut komputer dari sumber daya. Cabut kabel daya untuk komputer desktop dan kabel pengisi daya untuk laptop. 3Cabut baterai komputer jika perlu. Jika Anda menggunakan laptop atau komputer desktop dengan baterai cadangan, lepaskan baterai dari perangkat sebelum melanjutkan. 4Hilangkan listrik statis sebelum melanjutkan. Sentuh permukaan logam tak bercat untuk menghilangkan listrik statis sebelum Anda membuka CPU. Menyentuh papan induk atau komponen internal komputer tanpa pentanahan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komputer. 5Buka penutup luar CPU. Anda perlu mengakses papan induk komputer. Berhati-hatilah ketika membongkar atau menyentuh komponen dalam komputer karena pelepasan elektrostatis dapat dengan mudah merusak komponen yang sensitif. 6Carilah jumper CMOS. Temukan jumper tiga jarum yang mengendalikan BIOS pada papan induk. Umumnya, perangkat berada di dekat baterai CMOS. Jumper dapat menutup dua dari tiga jarum atau semat. Catatan Jumper mungkin dilabeli dengan tulisan “CLEAR”, “CLR”, “CLEAR CMOS”, “PSSWRD”, atau beragam teks lainnya. Cobalah baca buku panduan penggunaan papan induk untuk mengetahui jumper yang tepat. 7Pindahkan jumper ke dua pin lain. Sebagai contoh, jika jumper menutupi atau terpasang pada jarum pertama dan kedua, pindahkan jumper agar menutupi jarum kedua dan ketiga. Pastikan Anda menariknya secara tegak lurus agar jarum tidak sampai tertekuk. 8Tekan tombol daya. Tekan dan tahan tombol daya komputer selama 10-15 detik untuk mengeluarkan sisa tenaga yang tersimpan di kapasitor. Setelah itu, BIOS akan diatur ulang. 9Kembalikan jumper ke posisi awal. Tempatkan kembali jumper pada jarum asli. Setelah itu, Anda bisa mengakses BIOS ketika menjalankan komputer. 10Pasang kembali komputer. Lakukan pemasangan dengan hati-hati dan jangan lupa untuk melakukan pentanahan secara berkala. 11Hubungkan komputer ke sumber daya. Jika Anda mencabut kabel komputer dari steker dan/atau melepaskan baterai, sambungkan kembali kabel dan/atau pasang kembali baterai. 12Nyalakan kembali komputer. Anda mungkin perlu mengakses BIOS dan melakukan konfigurasi ulang opsi, termasuk opsi booting utama atau pengaturan tanggal dan waktu, tergantung kepada komputer yang digunakan. Iklan Tanpa konfigurasi termodifikasi, kebanyakan sistem akan tetap berjalan baik dengan pengaturan BIOS bawaan. Iklan Peringatan Lakukan pentanahan diri sebelum memegang komponen apa pun yang ada di dalam PC untuk mengurangi risiko kerusakan komputer akibat pelepasan elektrostatis. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? . 0 165 392 254 184 198 90 43